Ekuilibrium baru pertumbuhan ekonomi RI 5,5-6%

Rabu, 16 April 2014 - 17:57 WIB
Ekuilibrium baru pertumbuhan...
Ekuilibrium baru pertumbuhan ekonomi RI 5,5-6%
A A A
Sindonews.com - Ekonom Standard Chartered, Eric Sugandhi menuturkan, laju pertumbuhan ekonomi Indonesia menuju ekuilibrium baru di angka 5,5-6 persen. Termasuk pertumbuhan tahun ini yang diperkirakan 5,8 persen.

Menurutnya, ekuilibrium baru tersebut sejalan dengan upaya menekan defisit transaksi berjalan. "Kalau mau tumbuh 6 persen masih bisa saja tetapi nanti defisit transaksi berjalannya bisa bengkak lagi," kata dia dalam acara Media Briefing Standard Chartered Global Research, di Jakarta, Rabu (16/4/2014).

Sebagai informasi, laju pertumbuhan ekonomi Indonesia selalu tumbuh di atas 6 persen dalam periode 2010-2012. Namun, memasuki 2013, ekonomi hanya tumbuh 5,78 persen. Perlambatan pertumbuhan tersebut memang disengaja pemerintah dan Bank Indonesia (BI) untuk menekan defisit transaksi berjalan.

Defisit transaksi berjalan bengkak karena impor yang besar. Pada 2013, defisit transaksi berjalan menembus 3,26 persen terhadap PDB (produk domestic bruto). Salah satu upaya untuk menekan defisit transkasi berjalan sekaligus pertumbuhan dengan menaikkan suku bunga BI.

"Ada kebijakan yang dilakukan BI dan pemerintah agar defisit transaksi berjalan mengecil," imbuhnya.

Selain didorong kebijakan pemerintah dan BI, pertumbuhan ekonomi Indonesia juga masih dipengaruhi tapering off (pengurangan stimulus). Menurut Eric, tapering off kemungkinan bisa dilakukan pada Juli 2014 menyusul perbaikan ekonomi Amerika Serikat (AS).

Tapering off dikhawatirkan akan membuat aliran dana keluar (capital flow) membesar. Sehingga bisa mengguncang pasar keuangan serta mengurangi likuiditas.

"Banyak aliran dana asing yang masuk ke Indonesia saat terjadi krisis global sekarang dan saat negara-negara maju pulih, dana akan kembali ke sana. Ini akan berisiko," pungkasnya.
(izz)
Copyright ©2024 SINDOnews.com
All Rights Reserved
berita/ rendering in 0.5606 seconds (0.1#10.140)