Mentan: Petani selalu dirugikan dengan harga cabai
Mentan: Petani selalu dirugikan dengan harga cabai
A
A
A
Sindonews.com - Menteri Pertanian (Mentan) Suswono mengatakan, petani selalu dirugikan dengan harga cabai, meski harga di pasaran mengalami kenaikan.
"Beberapa waktu lalu harga cabai rawit menyentuh angka Rp100 ribu per kilogram (kg). Namun demikian harga cabai di petani hanya Rp20 ribu per kg," ungkapnya dalam acara Gerakan Tanam Cabai dalam Pot di Bekasi Selasa (22/4/14).
Menurutnya, hal tersebut membuktikan bahwa ada yang harus dibenahi oleh masyarakat terkait konsumsi cabai. Mereka bisa meniru cara petani yang menanam cabai sendiri untuk konsumsi sehari-hari.
Suswono menjelaskan, peran serta Kementerian Perdagangan (Kemendag) menghadapi fenomena tersebut sangatlah penting. Karena, ketika harga turun, petani juga dirugikan dan ketika harga cabai Rp50 ribu per kilogram, di petani daerah hanya Rp4.500.
"Ini sungguh ironis. Di konsumen harga mencapai Rp50 ribu sedangkan di petani hanya Rp4.500. Petani tidak akan suka dengan ini," ujarnya.
Meski demikian, lanjut Mentan, tidak mau bergelut terus dengan masalah harga cabai. Dia meminta pada ibu-ibu rumah tangga untuk menanam cabai dalam pot. Program ini juga merupakan salah satu dari program gerakan perempuan optimalisasi pekarangan.
"Ini sebenarnya dulu langsung dicanangkan Presiden pada hari keluarga di Pontianak. Setelah dicanangkan, harga relatif lebih terjangkau. Memang masyarakat kita sering lupa. Tidak ada gerakan lagi, maka harga cabai akan naik kembali," pungkasnya.
"Beberapa waktu lalu harga cabai rawit menyentuh angka Rp100 ribu per kilogram (kg). Namun demikian harga cabai di petani hanya Rp20 ribu per kg," ungkapnya dalam acara Gerakan Tanam Cabai dalam Pot di Bekasi Selasa (22/4/14).
Menurutnya, hal tersebut membuktikan bahwa ada yang harus dibenahi oleh masyarakat terkait konsumsi cabai. Mereka bisa meniru cara petani yang menanam cabai sendiri untuk konsumsi sehari-hari.
Suswono menjelaskan, peran serta Kementerian Perdagangan (Kemendag) menghadapi fenomena tersebut sangatlah penting. Karena, ketika harga turun, petani juga dirugikan dan ketika harga cabai Rp50 ribu per kilogram, di petani daerah hanya Rp4.500.
"Ini sungguh ironis. Di konsumen harga mencapai Rp50 ribu sedangkan di petani hanya Rp4.500. Petani tidak akan suka dengan ini," ujarnya.
Meski demikian, lanjut Mentan, tidak mau bergelut terus dengan masalah harga cabai. Dia meminta pada ibu-ibu rumah tangga untuk menanam cabai dalam pot. Program ini juga merupakan salah satu dari program gerakan perempuan optimalisasi pekarangan.
"Ini sebenarnya dulu langsung dicanangkan Presiden pada hari keluarga di Pontianak. Setelah dicanangkan, harga relatif lebih terjangkau. Memang masyarakat kita sering lupa. Tidak ada gerakan lagi, maka harga cabai akan naik kembali," pungkasnya.
(izz)
Explore More