Kenaikan TDL tak bikin inflasi naik

Rabu, 07 Mei 2014 - 16:37 WIB
Kenaikan TDL tak bikin...
Kenaikan TDL tak bikin inflasi naik
A A A
Sindonews.com - Kebijakan pemerintah yang mencabut subsidi dengan penyesuaian tarif dasar listrik (TDL) bagi sektor industri menengah dan besar merupakan kebijakan tepat.

Pasalnya, sektor industri merupakan bidang orientasinya mencari keuntungan. Sehingga tak layak mendapatkan subsidi dari negara. Di sisi lain, kebijakan itu juga tidak akan membuat inflasi melonjak tajam seperti yang dicemaskan sebagian pihak.

"Dampak inflasinya tidak akan sebesar seperti kenaikan BBM," kata Aviliani, pengamat ekonomi dari EC Think saat dihubungi wartawan di Jakarta, Rabu (7/5/2014).

Dari beberapa kajian dampak inflatoar kenaikan tarif listrik industri diprediksi tak separah yang diklaim kalangan pengusaha. Karena, bobot tarif listrik yang hanya 6 persen dari total biaya produksi.

Salah satunya pernah dipaparkan PT Mandiri Sekuritas yang menyebutkan bahwa dampak tidak langsung dari kenaikan tarif listrik industri sulit diukur. Sehingga perlu hati-hati menilai dampak kenaikan tarif listrik terhadap kenaikan harga-harga barang umumnya.

Pasalnya, pertama, industri yang berbeda memiliki struktur ongkos listrik yang berbeda. Kondisi ini akan memengaruhi skala dampak lanjutan (cost pass-through). Kedua, berdasarkan pengecekan Mandiri Sekuritas, beberapa perusahaan yang listing di Bursa Efek Indonesia telah membayar tarif spesial yang mendekati harga nonsubsidi dengan tujuan mengamankan pasokan listrik.

Badan Pusat Statistik (BPS) memaparkan, proporsi biaya energi industri skala sedang dan besar terhadap total biaya produksi sangat beragam, mulai 3-29,3 persen. Sementara, BI memperhitungkan pengaruh kenaikan TDL terhadap inflasi tahun ini, di mana diperkirakan tidak akan berdampak besar terhadap angka inflasi.

Meski jumlah kenaikan TDL bagi segmen industri tertentu dinilai cukup tinggi, namun inflasi tahunan masih tetap berada dalam target kisaran 4,5 persen plus minus 1 persen sebagaimana target awal tahun lalu. BI akan menjaga sasaran angka inflasi 2014 ini sebesar 4,5 persen plus minus 1 persen.

Inflasi tahun ini lebih rendah dari tahun sebelumnya yang mencapai 8,38 persen. Meski demikian, Aviliani tidak menafikan adanya kemungkinan kenaikan inflasi. Tapi itu bukan disebabkan kenaikan TDL semata, melainkan adanya kebijakan lain. Salah satunya kebijakan Otoritas Jasa Keuangan (OJK) yang menaikkan tarif premi asuransi sejak awal tahun ini.

Adapun momentum kenaikan TDL hanya menjadi faktor pendorong bagi pengusaha untuk menaikkan barang. Sehingga ada kenaikan inflasi, setelah sebelumnya mereka 'terpukul' karena naiknya premi asuransi. "Jadi yang awalnya kita kira inflasi hanya 5 persen, mungkin bisa menjadi 5,5 persen," kata dia.

Selain itu, meskipun tepat, Aviliani tetap memberikan beberapa catatan bagi pemerintah terkait kebijakan kenaikan TDL. Menurutnya, kebijakan pemerintah tidak terencana dengan baik sehingga mengagetkan dunia usaha.

Seharusnya pemerintah berkonsultasi dahulu dengan berbagai pihak, terutama dunia usaha sebelum mengelurakan kebijakan ini. "Pemerintah seharusnya mempertimbangkan kondisi dunia usaha yang baru saja menghadapi kenaikan premi asuransi," katanya.
(izz)
Berita Terkait
Tarif Listrik Kalangan...
Tarif Listrik Kalangan Atas Naik, Orang Miskin yang Kena Setrumnya
Inflasi Ramadan Tembus...
Inflasi Ramadan Tembus 1,65%, Dipicu Kenaikan Tarif Listrik dan Bumbu Dapur
Tarif Listrik 3.500...
Tarif Listrik 3.500 VA ke Atas Naik Mulai 1 Juli 2022, ESDM: Dampak Inflasinya Kecil
Asumsi Inflasi 1,5-3,5%...
Asumsi Inflasi 1,5-3,5% di 2025, Ekonom Wanti-wanti Harga BBM dan Listrik
Diskon Tarif Listrik...
Diskon Tarif Listrik Sebabkan Deflasi Januari 2025
Penyesuaian Tarif Listrik...
Penyesuaian Tarif Listrik bagi Golongan Mampu Berlaku Juli Mendatang
Berita Terkini
Intip Cara Hemat Belanja...
Intip Cara Hemat Belanja Online di Tengah Ekonomi Menantang
2 jam yang lalu
Teknologi AI Dorong...
Teknologi AI Dorong Pengembangan Industri Pertambangan
4 jam yang lalu
Dorong PNBP, AUKSI dan...
Dorong PNBP, AUKSI dan DJKN Jatim Perkuat Ekosistem Lelang Sukarela
4 jam yang lalu
Lawan Tarif Trump, Kemendag...
Lawan Tarif Trump, Kemendag Siapkan 21 Perjanjian Dagang Baru dengan Berbagai Negara
4 jam yang lalu
United Tractors Tebar...
United Tractors Tebar Dividen Rp7,81 Triliun, Catat Kapan Cairnya
6 jam yang lalu
Rumah BUMN SIG Dorong...
Rumah BUMN SIG Dorong Pemasaran Produk UMKM Rembang
6 jam yang lalu
Infografis
3 Penyebab Para Jenderal...
3 Penyebab Para Jenderal Israel Sudah Tak Ingin Serang Gaza
Copyright ©2025 SINDOnews.com All Rights Reserved