Beranda
Nasional
Internasional
Metro
Daerah
Lifestyle
Sports
Ekonomi Bisnis
Teknologi
Sains
Otomotif
Edukasi
Kalam
GenSINDO
Infografis
Video
Foto
Indeks
Pefindo catat penerbitan obligasi Rp8,99 T
Pefindo catat penerbitan obligasi Rp8,99 T
A
A
A
Sindonews.com - PT Pemeringkat Efek Indonesia (Pefindo) mencatat penerbitan obligasi secara nasional per 9 Mei 2014 sebesar Rp8,99 triliun.
Obligasinya sendiri terdiri dari dua jenis, yakni obligasi korporasi senilai Rp8,447 triliun dan Medium Term Note (MTN) sebesar Rp550 miliar.
"Total nilai obligasi secara nasional itu, sebesar 29 persen atau sekitar Rp2,647 triliun diperingkat oleh Pefindo. Sementara sisanya diperingkat oleh lembaga sejenis seperti Fitch Ratings Indonesia dan ICRA Indonesia," ujar Presiden Direktur Pefindo, Ronald T Andi Kasim dalam dalam workshop wartawan di Bandung, Sabtu (11/5/2014).
Secara nasional, lanjut dia, per 9 Mei 2014 sektor keuangan mendominasi penerbitan obligasi yakni sebesar Rp5,972 triliun, kemudian diikuti sektor telekomunikasi Rp1 triliun.
Dalam data Pefindo per 9 Mei 2014, sebanyak sembilan perusahaan telah masuk dalam pipeline surat utang untuk diperingkat senilai Rp15,3 triliun. Sementara 11 perusahaan akan menunda penerbitan obligasinya dengan total nilai Rp3 triliun.
Obligasinya sendiri terdiri dari dua jenis, yakni obligasi korporasi senilai Rp8,447 triliun dan Medium Term Note (MTN) sebesar Rp550 miliar.
"Total nilai obligasi secara nasional itu, sebesar 29 persen atau sekitar Rp2,647 triliun diperingkat oleh Pefindo. Sementara sisanya diperingkat oleh lembaga sejenis seperti Fitch Ratings Indonesia dan ICRA Indonesia," ujar Presiden Direktur Pefindo, Ronald T Andi Kasim dalam dalam workshop wartawan di Bandung, Sabtu (11/5/2014).
Secara nasional, lanjut dia, per 9 Mei 2014 sektor keuangan mendominasi penerbitan obligasi yakni sebesar Rp5,972 triliun, kemudian diikuti sektor telekomunikasi Rp1 triliun.
Dalam data Pefindo per 9 Mei 2014, sebanyak sembilan perusahaan telah masuk dalam pipeline surat utang untuk diperingkat senilai Rp15,3 triliun. Sementara 11 perusahaan akan menunda penerbitan obligasinya dengan total nilai Rp3 triliun.
(gpr)
Explore More