Penjualan Modern Internasional tumbuh 15,7%
Penjualan Modern Internasional tumbuh 15,7%
A
A
A
Sindonews.com - Emiten pengelola gerai 7 Eleven, PT Modern Internasional Tbk (MDRN) sepanjang kuartal I tahun ini membukukan penjualan bersih sebesar Rp338,97 miliar atau tumbuh 15,74 persen dibanding periode yang sama tahun lalu Rp293,74 miliar.
Laporan keuangan perseroan di keterbukaan informasi Bursa Efek Indonesia (BEI), Senin (12/5/2014) menunjukkan bahwa naiknya penjualan sejalan dengan meningkatnya beban pokok penjualan sekitar 15,23 persen menjadi Rp202,21 miliar dari Rp175,49 miliar.
Selain itu, beban penjualan juga meningkat menjadi Rp89,55 miliar dari Rp75,05 miliar. Sedangkan beban umum dan administrasi berkurang menjadi Rp8,55 miliar dari Rp15,55 miliar.
Pendapatan operasi lain tercatat turun menjadi Rp4,19 miliar dari Rp4,31 miliar, meski begitu perseroan mencatat laba operasi lain sebesar Rp1,18 miliar dibanding periode yang sama tahun lalu membukukan beban Rp1,62 juta.
Akibatnya, laba operasi perseroan pada akhir Maret 2014 tercatat sebesar Rp44,63 miliar atau tumbuh 39,64 persen dibanding periode yang sama tahun lalu senilai Rp31,96 miliar. Sementara laba periode berjalan meningkat menjadi Rp18,3 miliar pada tiga bulan pertama tahun ini dibanding tiga bulan pertama tahun lalu senilai Rp17,28 miliar.
Adapun laba periode berjalan yang dapat diatribusikan kepada pemilik entitas induk naik 6,9 persen menjadi Rp17,97 miliar dibanding periode yang sama tahun sebelumnya Rp16,81 miliar. Sedangkan laba yang dapat diatribusikan kepada pemilik entitas induk per saham stagnan Rp5 per saham.
Total aset perseroan pada akhir Maret tercatat Rp2,04 triliun, dengan total utang Rp992,19 miliar. Angka ini meningkat dibanding akhir tahun lalu, di mana aset perusahaan sebesar Rp1,89 triliun, dengan total utang Rp855,58 miliar.
Harga saham MDRN sore ini berada di level Rp660 per lembar. Posisi ini naik 20 poin dibanding penutupan akhir pekan lalu di level Rp640 per lembar.
Laporan keuangan perseroan di keterbukaan informasi Bursa Efek Indonesia (BEI), Senin (12/5/2014) menunjukkan bahwa naiknya penjualan sejalan dengan meningkatnya beban pokok penjualan sekitar 15,23 persen menjadi Rp202,21 miliar dari Rp175,49 miliar.
Selain itu, beban penjualan juga meningkat menjadi Rp89,55 miliar dari Rp75,05 miliar. Sedangkan beban umum dan administrasi berkurang menjadi Rp8,55 miliar dari Rp15,55 miliar.
Pendapatan operasi lain tercatat turun menjadi Rp4,19 miliar dari Rp4,31 miliar, meski begitu perseroan mencatat laba operasi lain sebesar Rp1,18 miliar dibanding periode yang sama tahun lalu membukukan beban Rp1,62 juta.
Akibatnya, laba operasi perseroan pada akhir Maret 2014 tercatat sebesar Rp44,63 miliar atau tumbuh 39,64 persen dibanding periode yang sama tahun lalu senilai Rp31,96 miliar. Sementara laba periode berjalan meningkat menjadi Rp18,3 miliar pada tiga bulan pertama tahun ini dibanding tiga bulan pertama tahun lalu senilai Rp17,28 miliar.
Adapun laba periode berjalan yang dapat diatribusikan kepada pemilik entitas induk naik 6,9 persen menjadi Rp17,97 miliar dibanding periode yang sama tahun sebelumnya Rp16,81 miliar. Sedangkan laba yang dapat diatribusikan kepada pemilik entitas induk per saham stagnan Rp5 per saham.
Total aset perseroan pada akhir Maret tercatat Rp2,04 triliun, dengan total utang Rp992,19 miliar. Angka ini meningkat dibanding akhir tahun lalu, di mana aset perusahaan sebesar Rp1,89 triliun, dengan total utang Rp855,58 miliar.
Harga saham MDRN sore ini berada di level Rp660 per lembar. Posisi ini naik 20 poin dibanding penutupan akhir pekan lalu di level Rp640 per lembar.
(rna)
Explore More