Revisi asumsi makro bikin revenue RI menurun
A
A
A
Sindonews.com - Ekonom dari Bank Mandiri Destry Damayanti menilai revisi asumsi dasar ekonomi makro dalam APBN 2014 lebih realistis, namun akan berimbas pada budgeting impact yang semakin melebar.
"Pertama, kalau pertumbuhan ekonomi semakin kecil, berarti pendapatan pajak juga akan makin kecil. Kemudian dengan oil lifting yang turun, berarti impor kita akan naik. Lalu dengan currency rupiah kita tedepresiasi, artinya kebutuhan rupiah dalam impor kita juga akan naik," tuturnya kepada Sindonews, Rabu (14/5/2014).
Akibatnya, lanjut Destry, revenue Indonesia akan menurun. Sementara dari sisi pengeluaran akan meningkat. Hal ini tentu berimplikasi pada budgeting digit.
"Apakah pemerintah akan mempertahankan di level 1,6 persen atau perkirakan kita di atas 2,5 persenan. Ini yang pentingnya di sini. Kalo asumsi sih sudah bagus, tinggal bagaimana menerjemahkan atau mengimplementasikan asumsi tersebut masuk ke dalam hitungnya," pungkas dia.
"Pertama, kalau pertumbuhan ekonomi semakin kecil, berarti pendapatan pajak juga akan makin kecil. Kemudian dengan oil lifting yang turun, berarti impor kita akan naik. Lalu dengan currency rupiah kita tedepresiasi, artinya kebutuhan rupiah dalam impor kita juga akan naik," tuturnya kepada Sindonews, Rabu (14/5/2014).
Akibatnya, lanjut Destry, revenue Indonesia akan menurun. Sementara dari sisi pengeluaran akan meningkat. Hal ini tentu berimplikasi pada budgeting digit.
"Apakah pemerintah akan mempertahankan di level 1,6 persen atau perkirakan kita di atas 2,5 persenan. Ini yang pentingnya di sini. Kalo asumsi sih sudah bagus, tinggal bagaimana menerjemahkan atau mengimplementasikan asumsi tersebut masuk ke dalam hitungnya," pungkas dia.
(izz)