Indofood-Roxas siapkan ekspansi untuk pasar ASEAN
A
A
A
Sindonews.com - PT Indofood Sukses Makmur Tbk (INDF) belum ingin berhenti berekspansi dengan mitra luar negeri. INDF memiliki rencana untuk memperbesar kerjasamanya dengan perusahaan gula asal Filipina, Roxas Holdings Inc.
"Roxas ini sifatnya komplementer," ujar Chief Executive Officer (CEO) INDF, Anthony Salim, Jumat, (16/5/14).
Komplementer artinya memang pelengkap. Tapi, bukan sekadar pelengkap untuk menambah pendapatan INDF melainkan justru dijadikan stok amunisi di masa mendatang.
Untuk beberapa waktu ke depan, keran perdagangan bebas kawasan ASEAN bakal dibuka. Jika hanya mengandalkan produk gula dari pasar dalam negeri, justru akan membuat INDF sulit bersaing.
Apalagi jika berbicara soal pasokan, produsen dalam negeri saja belum tentu mampu memenuhi permintaan dalam negeri. Hal inilah yang coba diantisipasi INDF.
"Jadi, ke depan pasti ada kerja sama tapi enggak spesifik mereka yang buka perusahaan patungan di sini atau kami yang ke sana. Di sana kan tanahnya kecil, sulit untuk jualan. Jadi, ini yang kami siapkan, untuk pasar satu ASEAN," tutur Anthony.
Seperti diketahui, beberapa waktu yang lalu beredar kabar Roxas berencana membuat perusahaan patungan alias joint venture di Indonesia bersama INDF. Kedua belah pihak ini juga sebenarnya sudah miliki hubungan sejak beberapa waktu yang lalu.
Grup Salim saat ini telah memiliki 34 persen saham Roxas. Akuisisi tersebut dilakukan melalui First Pacific Natural Resources Holdings BV dengan nilai Rp658 miliar sejak November tahun lalu.
Roxas merupakan perusahaan gula terintegrasi dan terbesar di Filipina dengan kapasitas penggilingan sebanyak 38.500 ton tebu per hari. Adapun kapasitas produksi gula refinasi mencapai 18.000 lkg per hari. Satu lkg sama dengan 50 kilogram (kg) gula.
Saat ini, Roxas memiliki tiga pabrik gula di Negros Occidental dan Batangas, Filipina. Perusahaan juga memiliki pabrik etanol di Negros Occidental dengan kapasitas 100.000 liter per hari.
"Roxas ini sifatnya komplementer," ujar Chief Executive Officer (CEO) INDF, Anthony Salim, Jumat, (16/5/14).
Komplementer artinya memang pelengkap. Tapi, bukan sekadar pelengkap untuk menambah pendapatan INDF melainkan justru dijadikan stok amunisi di masa mendatang.
Untuk beberapa waktu ke depan, keran perdagangan bebas kawasan ASEAN bakal dibuka. Jika hanya mengandalkan produk gula dari pasar dalam negeri, justru akan membuat INDF sulit bersaing.
Apalagi jika berbicara soal pasokan, produsen dalam negeri saja belum tentu mampu memenuhi permintaan dalam negeri. Hal inilah yang coba diantisipasi INDF.
"Jadi, ke depan pasti ada kerja sama tapi enggak spesifik mereka yang buka perusahaan patungan di sini atau kami yang ke sana. Di sana kan tanahnya kecil, sulit untuk jualan. Jadi, ini yang kami siapkan, untuk pasar satu ASEAN," tutur Anthony.
Seperti diketahui, beberapa waktu yang lalu beredar kabar Roxas berencana membuat perusahaan patungan alias joint venture di Indonesia bersama INDF. Kedua belah pihak ini juga sebenarnya sudah miliki hubungan sejak beberapa waktu yang lalu.
Grup Salim saat ini telah memiliki 34 persen saham Roxas. Akuisisi tersebut dilakukan melalui First Pacific Natural Resources Holdings BV dengan nilai Rp658 miliar sejak November tahun lalu.
Roxas merupakan perusahaan gula terintegrasi dan terbesar di Filipina dengan kapasitas penggilingan sebanyak 38.500 ton tebu per hari. Adapun kapasitas produksi gula refinasi mencapai 18.000 lkg per hari. Satu lkg sama dengan 50 kilogram (kg) gula.
Saat ini, Roxas memiliki tiga pabrik gula di Negros Occidental dan Batangas, Filipina. Perusahaan juga memiliki pabrik etanol di Negros Occidental dengan kapasitas 100.000 liter per hari.
(gpr)