Peningkatan Anggaran PNS Belum Tingkatkan Kesejahteraan

Selasa, 20 Mei 2014 - 13:05 WIB
Peningkatan Anggaran PNS Belum Tingkatkan Kesejahteraan
Peningkatan Anggaran PNS Belum Tingkatkan Kesejahteraan
A A A
JAKARTA - Pengamat ekonomi dari Institute for Development of Economics and Finance (Indef), Enny Sri Hartaty mengakui bahwa anggaran belanja Pegawai Negeri Sipil (PNS) setiap tahunnya mengalami peningkatan. Tercatat pada tahun ini, lebih dari 20% APBN dialokasikan untuk gaji PNS tersebut.

Menurutnya, meskipun anggaran belanja PNS meroket, namun kesejahteraan PNS tetap saja tidak mengalami peningkatan. PNS tetap berjalan pada kondisi perekonomian yang sama.

"Gaji pegawai atau PNS pada 2014 naik lagi dari tahun kemarin yang hanya 19,5% sekarang 22%. Namun ternyata kesejahteraan PNS tidak berubah," ucap Enny dalam diskusi dwi bulanan Indef, di Jakarta, Selasa (20/5/2014).

Menurutnya, kondisi ini terjadi karena besarnya porsi angka belanja pegawai untuk pensiun. Dari 2006 hingga saat ini, anggaran pensiun pegawai terus mengalami kenaikan. Belanja pensiun tahun ini saja disebut mencapai Rp36,9 triliun.

"Proporsi terbesar adalah belanja pensiun. Rata-rata dari 2006 dan sampai sekarang tidak banyak berubah komposisinya. Pensiun terus naik," tegasnya.

Enny melihat anggaran pegawai saat ini tidak tidak proporsional. Enny meminta kepada pemerintah untuk mencari jalan keluar permasalahan ini. Tidak hanya itu, pihak Indef juga akan terus mencari jalan keluar masalah ini.

"Setiap tahun orang lulus (pensiun) dari gedung senayan minimal 250 orang dan ini menambah gaji pensiun. Pensiunnya sangat besar. Belum lagi sekarang banyak komisi-komisi dan lembaga-lembaga," tegasnya.

Dalam tahap awal, penggunaan anggaran besar untuk PNS seharusnya berdampak pada penguatan pelayanan dan kualitas. Kualitas pelayanan pegawai negeri di Indonesia masih jauh dari kata sempurna.

"Harusnya berdampak penguatan pelayanan kualitas. Proporsi gaji pegawai besar dan pelayanan terburuk. Singapura seminggu kita urus untuk usaha. Di kita 90 hari," tutupnya.
(gpr)
Copyright ©2024 SINDOnews.com
All Rights Reserved
berita/ rendering in 0.6004 seconds (0.1#10.140)