DJPU Sebut Ibu Rumah Tangga Banyak Uang
DJPU Sebut Ibu Rumah Tangga Banyak Uang
A
A
A
JAKARTA - Pemerintah melalui Direktorat Jenderal Pengelolaan Utang (DJPU) Kementerian Keuangan (Kemenkeu) telah melakukan masa penawaran Saving Bonds Ritel (SBR) seri 001 mulai 2-22 Mei 2014.
Dalam catatan DJPU Kemenkeu, hasil penjualan SBR001 setelah dilakukan cleaning data mencapai Rp2,391 triliun. Dengan komposisi penerimaan, pegawai swasta 28%, wiraswasta 22%, ibu rumah tangga 17%, PNS&Polri 9%, dan lain-lain 24%.
"Ibu rumah tangga ada di posisi ke-3 terbesar. Ibu rumah tangga banyak uang juga," ujar Dirjen Pengelolaan Utang Kemenkeu Robert Pakpahan di Kantor Kemenkeu, Senin (26/5/2014).
Sementara, untuk kelompok umur, pemesan dengan usia di atas 40 tahun mencapai 7.357 pemesan atau 74%, dengan volume pemesanan sebesar Rp2.039 triliun atau 85% dari total volume pemesanan. "Rata-rata volume pemesanan SBR001 itu Rp240 juta," tambahnya.
Investor retail dengan pemesanan Rp5 juta hingga Rp100 juta mendominasi pemesan SBR001 yaitu sebesar 60,5% dari total pemesan. "Volume pemesanan SBR001 terbesar di wilayah barat non DKI dengan 47,8%, sementara DKI 42,7%, dan wilayah tengah dan timur sebesar 9,5%," pungkas dia.
Dalam catatan DJPU Kemenkeu, hasil penjualan SBR001 setelah dilakukan cleaning data mencapai Rp2,391 triliun. Dengan komposisi penerimaan, pegawai swasta 28%, wiraswasta 22%, ibu rumah tangga 17%, PNS&Polri 9%, dan lain-lain 24%.
"Ibu rumah tangga ada di posisi ke-3 terbesar. Ibu rumah tangga banyak uang juga," ujar Dirjen Pengelolaan Utang Kemenkeu Robert Pakpahan di Kantor Kemenkeu, Senin (26/5/2014).
Sementara, untuk kelompok umur, pemesan dengan usia di atas 40 tahun mencapai 7.357 pemesan atau 74%, dengan volume pemesanan sebesar Rp2.039 triliun atau 85% dari total volume pemesanan. "Rata-rata volume pemesanan SBR001 itu Rp240 juta," tambahnya.
Investor retail dengan pemesanan Rp5 juta hingga Rp100 juta mendominasi pemesan SBR001 yaitu sebesar 60,5% dari total pemesan. "Volume pemesanan SBR001 terbesar di wilayah barat non DKI dengan 47,8%, sementara DKI 42,7%, dan wilayah tengah dan timur sebesar 9,5%," pungkas dia.
(izz)
Explore More