Harga Tak Naik, Kuota BBM Subsidi Pasti Jebol
A
A
A
JAKARTA - Kalangan pengamat menilai pemerintah akan kesulitan menjaga kuota Bahan Bakar Minyak (BBM) bersubsidi sebesar 48 juta kiloliter dalam Anggaran Pendapatan Belanja Negara (APBN) tahun ini jika harga tidak dinaikkan.
Direktur Eksekutif ReforMiner Institut Pri Agung Rakhmanto mengatakan, upaya realistis untuk menjaga kuota BBM bersubsidi tahun ini hanya menaikan harga BBM bersubsidi. Lantaran upaya lain seperti pengendalian melalui sistem Radio Frequency Indetification (RFID) di beberapa kendaraan seperti kendaraan tambang, perkebunan dan lain sebagainya tidak jalan, bahkan itu sudah dilakukan sejak taun-tahun sebelumnya.
“Tahun lalu kuota BBM aman dan tidak jebol karena apa? karena harga dinaikkan. Dengan begitu masyarakat akan lebih rasional,” kata dia, di Jakarta, Rabu (28/5/2015).
Menurut dia, upaya pemerintah untuk melarang penggunaan BBM bersubsidi di kendaraan tambang tidak efektif karena hingga sekarang tidak ada perkembangan signifikan. Sehingga salah satu cara untuk menjaga kuota BBM bersubsidi yang paling efektif adalah menaikan harga BBM bersubsidi.
“RFID untuk kendaraan bermotor saja tidak jalan, apalagi dengan kendaraan pertambangan,” tandasnya.
Direktur Eksekutif ReforMiner Institut Pri Agung Rakhmanto mengatakan, upaya realistis untuk menjaga kuota BBM bersubsidi tahun ini hanya menaikan harga BBM bersubsidi. Lantaran upaya lain seperti pengendalian melalui sistem Radio Frequency Indetification (RFID) di beberapa kendaraan seperti kendaraan tambang, perkebunan dan lain sebagainya tidak jalan, bahkan itu sudah dilakukan sejak taun-tahun sebelumnya.
“Tahun lalu kuota BBM aman dan tidak jebol karena apa? karena harga dinaikkan. Dengan begitu masyarakat akan lebih rasional,” kata dia, di Jakarta, Rabu (28/5/2015).
Menurut dia, upaya pemerintah untuk melarang penggunaan BBM bersubsidi di kendaraan tambang tidak efektif karena hingga sekarang tidak ada perkembangan signifikan. Sehingga salah satu cara untuk menjaga kuota BBM bersubsidi yang paling efektif adalah menaikan harga BBM bersubsidi.
“RFID untuk kendaraan bermotor saja tidak jalan, apalagi dengan kendaraan pertambangan,” tandasnya.
(gpr)