Kota Mandiri Semakin Jadi Primadona

Kamis, 12 Juni 2014 - 20:54 WIB
Kota Mandiri Semakin Jadi Primadona
Kota Mandiri Semakin Jadi Primadona
A A A
JAKARTA - Pengembangan kota mandiri yang terintegrasi semakin marak dalam beberapa tahun belakangan. Selain mendekatkan pemilik rumah dengan pusat kegiatan ekonomi dan bisnis, pembangunan kota baru juga sebagai solusi pemerataan pembangunan ekonomi di Indonesia.

Banyak pengembang yang berupaya mewujudkan kota mandiri terintegrasi. Artinya, mereka mengemas kawasan industri terintegrasi dengan sejumlah fasilitas penunjang sehingga menjadi sebuah kota mandiri.

Kawasan industri bukan semata bangunan pabrik dan infrastruktur penunjang, seperti fasilitas air bersih, jalan, listrik, dan pelabuhan. Namun, juga ditopang bangunan residensial dan komersial. Konsep kota mandiri mendekatkan para penghuni dengan pusat kegiatan ekonomi dan bisnis.

Salah satunya BSD City, selaku kota mandiri terbesar di Indonesia yang menempati area sekitar 6.000 hektare. BSD City sepanjang tiga bulan pertama 2014 berkontribusi hingga 71% terhadap total nilai prapenjualan PT Bumi Serpong Damai Tbk (BSD) yang mencapai Rp1,76 triliun.

"Flagship project dari kelompok usaha Sinar Mas Land tersebut kini tengah dalam pengembangan tahap kedua dengan luas area pengembangan seluas 2.000 hektare,” kata Direktur & Corporate Secretary Bumi Serpong Damai, Hermawan Wijaya dalam keterangan tertulisnya, beberapa waktu lalu.

Selain letak lokasi yang strategis, mudah, dan infrastruktur yang lengkap, kawasan kota mandiri dengan konsep green living tersebut memiliki kelebihan dalam hal akses. Kawasan BSD City kini dapat dijangkau oleh dua jalur tol, jalur kereta komuter, dan feeder busway.

"Kami masih memiliki land bank untuk menjamin pengembangan BSD City tahap II hingga 2020 nanti. Sebagai pengembang berskala kota, kami menyadari betul pentingnya land bank dan dukungan kas guna menciptakan value creation pada proyek-proyek yang kami miliki sehingga dapat memberikan nilai lebih kepada shareholder kami,” ungkap Hermawan.

Selain BSD City, kawasan hunian milik BSDE, seperti Balikpapan Grandcity berkontribusi sebesar 15% atau terbesar kedua setelah BSD City. Setelah itu, Grand Wisata Bekasi berkontribusi 8%, Kota Wisata Cibubur 3% dan 3% terakhir untuk kontributor prapenjualan berdasarkan kawasan hunian dibukukan Taman Banjar Wijaya, Tangerang, Legenda Wisata Cibubur, dan Kota Bunga Bogor.

”Kami akan terus memaksimalkan pengembangan produk-produk baru, baik itu residensial, perkantoran, maupun komersial dan pergudangan untuk mencapai target pertumbuhan prapenjualan 11% pada 2014,” kata Hermawan.
(dmd)
Copyright ©2024 SINDOnews.com
All Rights Reserved
berita/ rendering in 0.5652 seconds (0.1#10.140)