IHSG Diprediksi Melaju di Zona Merah
A
A
A
JAKARTA - Indeks Harga Saham gabungan (IHSG) pada perdagangan hari ini diprediksi masih akan melaju di zona merah lantaran sentimen dari luar negeri tidak mendukung kenaikan.
Analis Teknikal PT Mandiri Sekuritas Ayyi Achmad Hidayah mengatakan, IHSG kemarin diperdagangkan di atas EMA 200 hari. Indeks memasuki fase konsolidasi dan bergerak melemah
setalah gagal breakout fibo 50%.
"Hari ini indeks masih akan bergerak mixed dengan kecenderungan melemah dengan penurunan terbatas," kata dia dalam risetnya, Jumat (13/6/2014).
Dia memprediksi, IHSG akan bergerak pada kisaran support 4.914 dan resistance pada level 4.959. Peluang pelemahan ini karena bursa Wall Street ditutup kembali melemah.
Pasar saham Amerika Serikat (AS) melanjutkan pelemahan, seiring mengecewakannya data penjualan ritel dan tenaga kerja negara Paman Sam. Koreksi dialami indeks Dow Jones Industrial Avg sebesar 0,65% dan indeks S&P500 sebesar 0,71%.
Dari pasar Asia, pergerakan pasar saham dipengaruhi oleh eskalasi yang terjadi di Irak. Koreksi pasar saham Asia ditunjukkan oleh indeks Nikkei 225 sebesar 0,89% dan indeks KOSPI Composite di Korea Selatan sebesar 0,51%.
Sementara harga kontrak berjangka (futures) komoditas bergerak variatif. Harga minyak mentah WTI naik 0,38% ke posisi USD106,93 per barel. Sedangkan harga emas Comex terkoreksi 0,08% ke level USD1.273 per ons.
Dari dalam negeri, Bank Indonesia (BI) kembali mempertahankan tingkat suku bunga acuan (BI Rate) di angka 7,5%. Di sisi lain, pertumbuhan kredit pada sektor swasta pada April 2014 melambat menjadi 18,5% secara tahunan atau year on year (yoy) dari bulan sebelumnya 19,1%.
Analis Teknikal PT Mandiri Sekuritas Ayyi Achmad Hidayah mengatakan, IHSG kemarin diperdagangkan di atas EMA 200 hari. Indeks memasuki fase konsolidasi dan bergerak melemah
setalah gagal breakout fibo 50%.
"Hari ini indeks masih akan bergerak mixed dengan kecenderungan melemah dengan penurunan terbatas," kata dia dalam risetnya, Jumat (13/6/2014).
Dia memprediksi, IHSG akan bergerak pada kisaran support 4.914 dan resistance pada level 4.959. Peluang pelemahan ini karena bursa Wall Street ditutup kembali melemah.
Pasar saham Amerika Serikat (AS) melanjutkan pelemahan, seiring mengecewakannya data penjualan ritel dan tenaga kerja negara Paman Sam. Koreksi dialami indeks Dow Jones Industrial Avg sebesar 0,65% dan indeks S&P500 sebesar 0,71%.
Dari pasar Asia, pergerakan pasar saham dipengaruhi oleh eskalasi yang terjadi di Irak. Koreksi pasar saham Asia ditunjukkan oleh indeks Nikkei 225 sebesar 0,89% dan indeks KOSPI Composite di Korea Selatan sebesar 0,51%.
Sementara harga kontrak berjangka (futures) komoditas bergerak variatif. Harga minyak mentah WTI naik 0,38% ke posisi USD106,93 per barel. Sedangkan harga emas Comex terkoreksi 0,08% ke level USD1.273 per ons.
Dari dalam negeri, Bank Indonesia (BI) kembali mempertahankan tingkat suku bunga acuan (BI Rate) di angka 7,5%. Di sisi lain, pertumbuhan kredit pada sektor swasta pada April 2014 melambat menjadi 18,5% secara tahunan atau year on year (yoy) dari bulan sebelumnya 19,1%.
(rna)