Kenaikan TDL Bebani Ekonomi Indonesia
A
A
A
JAKARTA - Ketua Komisi VI Airlangga Hartarto mengatakan, tarif dasar listrik (TDL) yang akan kembali naik pada Juli 2014 akan membebani ekonomi Indonesia di tengah ketidaksiapan Indonesia menghadapi ASEAN Economic Community (AEC) 2015.
Menurutnya, kredit rating perbankan di Indonesia masih jauh di bawah negara lain. Ini menyebabkan perbankan Indonesia sulit bersaing dengan negara lain di lingkungan ASEAN.
"Salah satunya masalah perbankan, kredit rating kita di bawah negara lain. Sehingga khusus di dalam negeri saja untuk tender internasional di sektor oil and gas mereka minta performance bond dari kredit e-rating," ujar dia di Gedung DPR RI, Jakarta, Rabu (18/6/2014).
Hal ini, kata dia, menyebabkan perusahaan nasional tidak bisa bersaing. Menurutnya, di Indonesia kredit ratingnya harus mengambil dari Bank Singapura. "Ini pasti meningkatkan utang luar negeri," pungkas Airlangga.
Menurutnya, kredit rating perbankan di Indonesia masih jauh di bawah negara lain. Ini menyebabkan perbankan Indonesia sulit bersaing dengan negara lain di lingkungan ASEAN.
"Salah satunya masalah perbankan, kredit rating kita di bawah negara lain. Sehingga khusus di dalam negeri saja untuk tender internasional di sektor oil and gas mereka minta performance bond dari kredit e-rating," ujar dia di Gedung DPR RI, Jakarta, Rabu (18/6/2014).
Hal ini, kata dia, menyebabkan perusahaan nasional tidak bisa bersaing. Menurutnya, di Indonesia kredit ratingnya harus mengambil dari Bank Singapura. "Ini pasti meningkatkan utang luar negeri," pungkas Airlangga.
(izz)