IMF Sarankan ECB Lakukan Pelonggaran Moneter
A
A
A
LUXEMBOURG - Dana Moneter Internasional (IMF) menyarankan Bank Sentral Eropa (ECB) pindah ke quantitative easing (QE) atau pelonggaran kuantitatif (pelonggaran moneter non-konvensional) dalam skala penuh jika inflasi di Zona Euro tetap lesu.
"Jika inflasi tetap bertahan rendah, ECB harus mempertimbangkan program pembelian aset besar-besaran," kata IMF, yang berbasis di Washington, AS dalam penilaian ekonomi kawasan Zona Euro, seperti dilansir dari Bloomberg, Jumat (20/6/2014).
"Ini akan meningkatkan kepercayaan, meningkatkan lembaran perusahaan dan keseimbangan rumah tangga, serta merangsang pinjaman bank," jelasnya.
Berbicara kepada wartawan di Luxembourg, setelah membuat rekomendasi kepada menteri keuangan Zona Euro, Direktur Pelaksana IMF Christine Lagarde mengatakan, ketahanan inflasi terhadap tindakan terbaru ECB akan mewakili stubbornness yang memicu pelonggaran kuantitatif.
Bank sentral berhenti pendek pada pelonggaran kuantitatif, ketika mengumumkan langkah-langkah stimulus yang belum pernah terjadi sebelumnya pada 5 Juni lalu, memangkas suku bunga ke posisi terendah sepanjang masa, dan mendorong bank-bank komersial untuk meningkatkan penyaluran kredit. Ini menjadi yang pertama bank sentral bereksperimen di tingkat negatif, menempatkan suku bunga deposito di angka minus 0,10%.
"Saya pikir tidak ada perselisihan dengan IMF. Kami sudah jelas bahwa dalam kasus inflasi yang terlalu rendah dan lama kita dapat menggunakan instrumen tambahan, termasuk langkah-langkah tambahan non-konvensional," kata Anggota Dewan Eksekutif ECB, Benoit Coeure menanggapi hal tersebut.
"Jika inflasi tetap bertahan rendah, ECB harus mempertimbangkan program pembelian aset besar-besaran," kata IMF, yang berbasis di Washington, AS dalam penilaian ekonomi kawasan Zona Euro, seperti dilansir dari Bloomberg, Jumat (20/6/2014).
"Ini akan meningkatkan kepercayaan, meningkatkan lembaran perusahaan dan keseimbangan rumah tangga, serta merangsang pinjaman bank," jelasnya.
Berbicara kepada wartawan di Luxembourg, setelah membuat rekomendasi kepada menteri keuangan Zona Euro, Direktur Pelaksana IMF Christine Lagarde mengatakan, ketahanan inflasi terhadap tindakan terbaru ECB akan mewakili stubbornness yang memicu pelonggaran kuantitatif.
Bank sentral berhenti pendek pada pelonggaran kuantitatif, ketika mengumumkan langkah-langkah stimulus yang belum pernah terjadi sebelumnya pada 5 Juni lalu, memangkas suku bunga ke posisi terendah sepanjang masa, dan mendorong bank-bank komersial untuk meningkatkan penyaluran kredit. Ini menjadi yang pertama bank sentral bereksperimen di tingkat negatif, menempatkan suku bunga deposito di angka minus 0,10%.
"Saya pikir tidak ada perselisihan dengan IMF. Kami sudah jelas bahwa dalam kasus inflasi yang terlalu rendah dan lama kita dapat menggunakan instrumen tambahan, termasuk langkah-langkah tambahan non-konvensional," kata Anggota Dewan Eksekutif ECB, Benoit Coeure menanggapi hal tersebut.
(dmd)