Eropa Butuh 500 Miliar Euro untuk Pemulihan Pasca-Pandemi

Minggu, 19 April 2020 - 13:55 WIB
loading...
Eropa Butuh 500 Miliar Euro untuk Pemulihan Pasca-Pandemi
Eropa membutuhkan dana raksasa hingga ratusan miliar euro untuk membiayai pemulihan ekonomi pascapandemi virus corona. Foto/Ilustrasi
A A A
BRUSSELS - Eropa diperkirakan membutuhkan setidaknya 500 miliar euro lagi dari lembaga Uni Eropa untuk membiayai pemulihan ekonominya setelah pandemi virus corona, di luar paket setengah triliun yang telah disepakati sebelumnya.

Direktur Pelaksana Mekanisme Stabilitas Eropa Klaus Regling mengatakan, cara termudah untuk mengatur dana tersebut adalah melalui Komisi Eropa dan anggaran Uni Eropa.

"Saya akan mengatakan bahwa untuk tahap kedua kita membutuhkan setidaknya 500 miliar euro dari lembaga-lembaga Eropa, tetapi bisa lebih," kata Regling kepada surat kabar Corriere della Sera seperti dikutip Reuters, Minggu (19/4/2020).

Untuk itu, kata dia, Eropa perlu membahas instrumen baru dengan pikiran terbuka, tetapi juga menggunakan institusi yang ada, karena lebih mudah, termasuk khususnya Komisi dan anggaran Uni Eropa. "Memikirkan kembali dana Eropa bisa sangat membantu menyatukan Uni Eropa," kata Regling.

Para menteri keuangan Uni Eropa menyepakati pada 9 April lalu tentang jaring pengaman untuk negara, perusahaan dan individu senilai total 540 miliar euro. Mereka juga sepakat bahwa zona euro, yang diprediksi IMF akan terjun ke dalam resesi 7,5% tahun ini karena pandemi, akan membutuhkan banyaj dana untuk pulih. Akan tetapi, para menteri tersebut memiliki gagasan berbeda-beda tentang berapa banyak yang dibutuhkan dan bagaimana cara meningkatkannya.

Para pemimpin Uni Eropa akan membahas hal itu melalui konferensi video pada 23 April mendatang. Gagasan tentang kemungkinan timbulnya kompromi yang kemungkinan melibatkan Komisi Eropa melakukan pinjaman di pasar bertentangan dengan keamanan anggaran UE jangka panjang dan memanfaatkan uang untuk mencapai efek yang lebih besar.
(fai)
Baca Berita Terkait Lainnya
Copyright ©2024 SINDOnews.com
All Rights Reserved
read/ rendering in 0.1656 seconds (0.1#10.140)