Harga Daging Ayam Mengakak Naik Jelang Ramadan
A
A
A
SOLO - Naiknya harga daging ayam di kota Solo masih belum akan stabil hingga jelang Ramadan tiba. Pasalnya kenaikan harga danging ayam karena permintaan masyarakat terhadap komoditas ini masih sangat tinggi.
Merangkaknya harga daging ayam salah satu sebabnya adalah masih banyaknya warga yang menggelar sejumlah hajatan sebelum memasuki bulan suci Ramadan.
"Banyak orang punya hajat, sebelum puasa. Terlebih lagi masuk bulan ruwah banyak acara sadranan di desa. Dan biasanya pakai ingkung (ayam utuh), " jelas Warni salah satu pedagang di pasar Tanggul Solo, Sabtu (21/6/2014).
Dalam sehari, warni mampu menjual 50 ekor ayam. Ambil dari distributor pemotongan ayam, itupun harus berebut dengan penjual lainnya.
Kenaikan harga sangat fantastis, saat ini, per kilo daging ayam mencapai Rp 30 ribu dari sebelumnya Rp 24 ribu pada dua minggu lalu. Sedangkan harga ayam kampung naik tajam dari Rp 40 ribu hingga Rp 50 ribu kini sudah mencapai lebih Rp 60 ribu per kilo.
"Harga dari distributor daging ayam naik kita juga ikut naik. Harga daging ayam broiler sebelumnya hanya dikisaran Rp24 ribu hingga kini menjadi Rp30 ribu," terangnya.
Selain harga daging ayam yang naik komoditas lainnya juga naik misalnya telur ayam ras dari sebelumnya Rp16 ribu per kilo menjadi Rp19 ribu per kilo, bawang putih naik dari Rp16 ribu menjadi Rp18 ribu per kilo, bawang merah dari Rp14 ribu menjadi Rp22 ribu per kilo dan minyak goreng curah naik dari Rp16 ribu menjadi Rp17 ribu per liter.
Sementara komoditas bahan pokok makanan lainnya masih stabil seperti beras Rp8.500 per kilo, gula pasir Rp10.500 per kilo, tomat Rp7 ribu per kilo.
Sedangkan harga daging sapi di pasaran juga cenderung stabil dan stok mencukupi. Harga berkisar Rp85 ribu-Rp100 ribu per kilogram. Tergantung jenis dagingya.
Merangkaknya harga daging ayam salah satu sebabnya adalah masih banyaknya warga yang menggelar sejumlah hajatan sebelum memasuki bulan suci Ramadan.
"Banyak orang punya hajat, sebelum puasa. Terlebih lagi masuk bulan ruwah banyak acara sadranan di desa. Dan biasanya pakai ingkung (ayam utuh), " jelas Warni salah satu pedagang di pasar Tanggul Solo, Sabtu (21/6/2014).
Dalam sehari, warni mampu menjual 50 ekor ayam. Ambil dari distributor pemotongan ayam, itupun harus berebut dengan penjual lainnya.
Kenaikan harga sangat fantastis, saat ini, per kilo daging ayam mencapai Rp 30 ribu dari sebelumnya Rp 24 ribu pada dua minggu lalu. Sedangkan harga ayam kampung naik tajam dari Rp 40 ribu hingga Rp 50 ribu kini sudah mencapai lebih Rp 60 ribu per kilo.
"Harga dari distributor daging ayam naik kita juga ikut naik. Harga daging ayam broiler sebelumnya hanya dikisaran Rp24 ribu hingga kini menjadi Rp30 ribu," terangnya.
Selain harga daging ayam yang naik komoditas lainnya juga naik misalnya telur ayam ras dari sebelumnya Rp16 ribu per kilo menjadi Rp19 ribu per kilo, bawang putih naik dari Rp16 ribu menjadi Rp18 ribu per kilo, bawang merah dari Rp14 ribu menjadi Rp22 ribu per kilo dan minyak goreng curah naik dari Rp16 ribu menjadi Rp17 ribu per liter.
Sementara komoditas bahan pokok makanan lainnya masih stabil seperti beras Rp8.500 per kilo, gula pasir Rp10.500 per kilo, tomat Rp7 ribu per kilo.
Sedangkan harga daging sapi di pasaran juga cenderung stabil dan stok mencukupi. Harga berkisar Rp85 ribu-Rp100 ribu per kilogram. Tergantung jenis dagingya.
(gpr)