OJK: IHSG Kuartal I/2014 Tumbuh 11,6%

Senin, 23 Juni 2014 - 18:28 WIB
OJK: IHSG Kuartal I/2014 Tumbuh 11,6%
OJK: IHSG Kuartal I/2014 Tumbuh 11,6%
A A A
JAKARTA - Otoritas Jasa Keuangan (OJK) mencatat kinerja Indeks Harga Saham Gabungan (IHSG) pada akhir kuartal I/2014 mengalami peningkatan sebesar 11,6% dari posisi akhir kuartal IV/2013 atau ditutup pada level 4.768,28.

Sementara itu, nilai kapitalisasi pasar saham juga mengalami peningkatan sebesar 11,8% dibandingkan posisi akhir kuartal IV/2013 menjadi Rp4.717,5 triliun.

Deputi Komisioner Manajemen Strategis IB Otoritas Jasa Keuangan Lucky Hadibrata mengatakan, dalam periode yang sama, rata-rata nilai perdagangan per hari mengalami penurunan sebesar 4,6%, akan tetapi rata-rata frekuensi perdagangan saham per hari naik sebesar 38,7%.

Menurutnya, peningkatan tersebut disebabkan oleh adanya perubahan lot size dan fraksi harga saham sejak tanggal 6 Januari 2014.

“Secara umum kinerja dalam kuartal I tahun ini lebih baik dibandingkan dengan periode kuartal IV tahun 2013,” kata Lucky dalam konferensi pers laporan kinerja OJK kuartal I/2014 di Jakarta, Senin (23/6/2014).

Dia melanjutkan, selama kuartal I, net buy transaksi investor asing masih besar dengan jumalh Rp24,6 triliun. Namun demikian, hal itu tetap menjadi perhatian OJK, terhadap potensi sudden reversal dana-dana asing.

Disamping itu, lanjut dia, OJK akan terus senantiasa berusaha meningkatkan peran investor lokal serta jumlah pengusaha untuk go public, sehingga akan memperkuat pasar modal Indonesia.

Menurut Lucky, secara umum kinerja pasar obligasi dalam periode ini mengalami pertumbuhan dibandingkan periode sebelumnya.

Dia menuturkan, yield obligasi pemerintah pada kuartal I menunjukan trend penurunan dibandingkan dengan kuartal IV/2013 lalu. Adapun, rata-rata yield untuk seluruh tenor tercatat turun sebesar 40,9 bps.

“Rata-rata yield untuk tenor pendek (1-4 tahun) mengalami penurunan yield terbesar yaitu 49,1 bps,” ucapnya.

Sementara rata-rata yield untuk tenor menengah (5-7 tahun) dan tenor panjang (8-30 tahun) masing-masing turun sebesar 37,77 bps dan 39,93 bps.

Lucky mengatakan, kondisi pasar obligasi tersebut tidak terlepas dari beberapa faktor positif antara lain pertumbuhan Produk Domestik Bruto (PDB) pada kuartal IV/2013, surplus neraca pembayaran, meningkatnya cadangan devisa pada akhir Januari 2014, serta bertahannya BI Rate di level 7,5% dan menguat nilai tukar rupiah terhadap dolar AS.
(gpr)
Copyright ©2024 SINDOnews.com
All Rights Reserved
berita/ rendering in 0.5104 seconds (0.1#10.140)