Harga Sayur dan Telur Ayam di Semarang Terus Naik
A
A
A
SEMARANG - Beberapa hari menjelang Ramadan, harga telur ayam di Kota Semarang terus mengalami kenaikan, saat ini harga telur ayam ras tembus diharga Rp20 ribu per kilogram. Para pedagang pun mengeluhkan kenaikan harga tersebut, karena permintaan berkurang.
Salah seorang pedagang telur ayam di Pasar Johar Semarang Tri Pamungkas mengaku, kenaikan harga telur ayam dalam sebulan ini sudah terjadi dua kali. Kenaikan pertama pada awal bulan Juni, yakni dari Rp14 ribu naik menjadi Rp18 ribu dan kini tembus diharga Rp20 ribu per kilogramnya.
“Rabu (25/6), kemarin harganya malah sempat turun dari Rp18 ribu menjadi Rp17 ribu tapi hari ini naik langsung menjadi Rp20 ribu. Dari pengepulnya sudah naik, jadi kita juga harus menaikan harga,” katanya, Kamis (26/6/2014).
Dia mengaku, kenaikan ini yang paling tinggi dalam beberapa bulan terakhir. Pasalnya pada bulan-bulan sebelumnya ketika terjadi kenaikan hanya sekitar Rp500.
Dengan harga yang saat ini tembus sampai Rp20 ribu per kg, membuat para pedagang mengurangi pasokan karena permintaan juga mengalami penurunan. ”Tadi beberap kali ada orang datang mau beli telur tapi karena harganya yang mahal mereka mengurungkan niatnya,” imbuhnya.
Sementara untuk harga daging sapi saat ini masih di kisaran Rp100.000 per kilogramnya untuk kualitas standar dan untuk kualitas bagus harganya kini Rp105.000 per kilo. Harga ini masih sama dengan harga sepekan terakhir.
Kenaikan cukup signifikan tidak hanya terjadi pada harga telur ayam ras. Harga sayuran juga mengalami kenaikan, antara Rp2.000-Rp2.500 dari harga sebelumnya.
Salah seorang pedagang sayur di pasar Rasalama Banyumanik, mengatakan hampir semua sayuran mengalami kenaikan harga. Kenaikan terjadi pada kangkung, kacang panjang, wortel, hingga terong.
Dia menyebutkan, untuk harga kacang panjang sehari sebelumnya masih seharga Rp2.000 per ikat, saat ini naik dua kali lipat menjadi Rp4.000 per ikat. Sementara harga wortel yang sebelumnya per kilonya hanya Rp7.000 kini naik menjadi Rp9.000.
“Semuanya naik, terong saja harganya juga naik dari Rp5.000 menjadi Rp7.000,” kata Tina, salah seorang pedagang sayuran di Pasar Rasamala Banyumanik.
Dia mengaku, harga bahan pokok yang tidak mengalami kenaikan hanya tempe dan tahu. Hanya saja, saat ini ukurannya yang diperkecil. ”Kalau tempe masih sama harganya mulai Rp2.000 sampai Rp4.000 tergantung ukurannya," ujarnya.
Terpisah, Ketua Lembaga Pembinaan dan Perlindungan Konsumen (LP2K) Jateng Ngargono mengaku, kenaikan harga ini dikarenakan selain meningkatnya kebutuhan masyarakat menjelang Ramadan dan Lebaran, tetapi juga adanya kepanikan dari masyarakat.
”Masyarakat saat ini banyak yang menyetok barang untuk lebaran, makanya harga menjadi naik karena permintaan cukup tinggi,” katanya.
Dia mengaku, untuk mengontrol harga kebutuhan di pasaran pemerintah perlu melakukan operasi pasar. “Kebutuhan yang semakin tinggi harus diimbangi dengan ketersediaan barang, kalau barang tidak ada jelas akan naik, maka dibutuhkan adanya operasi pasar,” ujarnya.
Salah seorang pedagang telur ayam di Pasar Johar Semarang Tri Pamungkas mengaku, kenaikan harga telur ayam dalam sebulan ini sudah terjadi dua kali. Kenaikan pertama pada awal bulan Juni, yakni dari Rp14 ribu naik menjadi Rp18 ribu dan kini tembus diharga Rp20 ribu per kilogramnya.
“Rabu (25/6), kemarin harganya malah sempat turun dari Rp18 ribu menjadi Rp17 ribu tapi hari ini naik langsung menjadi Rp20 ribu. Dari pengepulnya sudah naik, jadi kita juga harus menaikan harga,” katanya, Kamis (26/6/2014).
Dia mengaku, kenaikan ini yang paling tinggi dalam beberapa bulan terakhir. Pasalnya pada bulan-bulan sebelumnya ketika terjadi kenaikan hanya sekitar Rp500.
Dengan harga yang saat ini tembus sampai Rp20 ribu per kg, membuat para pedagang mengurangi pasokan karena permintaan juga mengalami penurunan. ”Tadi beberap kali ada orang datang mau beli telur tapi karena harganya yang mahal mereka mengurungkan niatnya,” imbuhnya.
Sementara untuk harga daging sapi saat ini masih di kisaran Rp100.000 per kilogramnya untuk kualitas standar dan untuk kualitas bagus harganya kini Rp105.000 per kilo. Harga ini masih sama dengan harga sepekan terakhir.
Kenaikan cukup signifikan tidak hanya terjadi pada harga telur ayam ras. Harga sayuran juga mengalami kenaikan, antara Rp2.000-Rp2.500 dari harga sebelumnya.
Salah seorang pedagang sayur di pasar Rasalama Banyumanik, mengatakan hampir semua sayuran mengalami kenaikan harga. Kenaikan terjadi pada kangkung, kacang panjang, wortel, hingga terong.
Dia menyebutkan, untuk harga kacang panjang sehari sebelumnya masih seharga Rp2.000 per ikat, saat ini naik dua kali lipat menjadi Rp4.000 per ikat. Sementara harga wortel yang sebelumnya per kilonya hanya Rp7.000 kini naik menjadi Rp9.000.
“Semuanya naik, terong saja harganya juga naik dari Rp5.000 menjadi Rp7.000,” kata Tina, salah seorang pedagang sayuran di Pasar Rasamala Banyumanik.
Dia mengaku, harga bahan pokok yang tidak mengalami kenaikan hanya tempe dan tahu. Hanya saja, saat ini ukurannya yang diperkecil. ”Kalau tempe masih sama harganya mulai Rp2.000 sampai Rp4.000 tergantung ukurannya," ujarnya.
Terpisah, Ketua Lembaga Pembinaan dan Perlindungan Konsumen (LP2K) Jateng Ngargono mengaku, kenaikan harga ini dikarenakan selain meningkatnya kebutuhan masyarakat menjelang Ramadan dan Lebaran, tetapi juga adanya kepanikan dari masyarakat.
”Masyarakat saat ini banyak yang menyetok barang untuk lebaran, makanya harga menjadi naik karena permintaan cukup tinggi,” katanya.
Dia mengaku, untuk mengontrol harga kebutuhan di pasaran pemerintah perlu melakukan operasi pasar. “Kebutuhan yang semakin tinggi harus diimbangi dengan ketersediaan barang, kalau barang tidak ada jelas akan naik, maka dibutuhkan adanya operasi pasar,” ujarnya.
(gpr)