Rights Issue Disetujui, Saham BUMI Naik

Selasa, 01 Juli 2014 - 10:21 WIB
Rights Issue Disetujui, Saham BUMI Naik
Rights Issue Disetujui, Saham BUMI Naik
A A A
JAKARTA - Harga saham PT Bumi Resources Tbk (BUMI) dibuka stagnan, tapi pada pukul 10.00 WIB, harga saham perusahaan Grup Bakrie ini naik 6 poin atau 3,53% menjadi Rp176 per lembar.

Adapun harga saham tertinggi berada pada level Rp181 per saham dan terendah pada Rp169 per saham. Sementara frekuensi perdagangan tercatat sebanyak 1.234 kali, dengan volume mencapai 63,10 juta saham senilai Rp11,20 miliar.

Kemarin, PT Bumi Resources Tbk (BUMI) akhirnya mendapat persetujuan pemegang saham untuk menerbitkan saham baru dengan hak memesan efek terlebih dahulu (HMEDT) atau rights issue pada September 2014 mendatang. BUMI optimistis dapat lepas dari utang dan kerugian operasional yang selama tiga tahun terakhir membebani kinerja perseroan.

Rapat Umum Pemegang Saham Luar Biasa (RUPSLB) yang kemarin dijadwalkan pukul 15.00 WIB molor hingga lima jam karena jumlah pemegang saham yang hadir sempat tidak kuorum.

Selanjutnya, standar kehadiran sudah diturunkan menjadi 50% plus 1, dengan alasan tak ada pengubahan anggaran dasar. Akhirnya, RUPSLB dapat dilaksanakan dengan jumlah pemegang saham yang hadir mencapai 56,3%.

“Tadi sudah disetujui untuk rights issue 99% dari yang hadir,” ujar Komisaris BUMI Anton Setianto Soedarsono di Hotel Gran Melia Jakarta, Senin (30/6/2014).

Dia mengatakan, rights issue menjadi cara yang tepat untuk membantu kinerja perseroan. Bahkan dia optimistis, aksi korporasi ini akan dapat menggenjot kinerja tambang batu bara tersebut.

“Tren harga komoditas juga membaik kok,” terang dia.

Sementara itu, salah satu pemegang saham bernama M Saladdin mengungkapkan, suasana RUPSLB berlangsung menegangkan. Bahkan beberapa pemegang saham sempat mempertanyakan alasan BUMI menerbitkan saham baru seri B cuma untuk menutup utang.

Sebagai salah satu pemegang saham, dirinya mengaku setuju dengan rencana rights issue yang diajukan perseroan. "Memang buat bayar utang, ya bagaimana lagi," pungkas dia.

Sekedar informasi, BUMI sebelumnya berencana menerbitkan rights issue sebanyak 26,17 miliar lembar saham dengan harga pelaksanaan Rp250 per saham, sehingga seluruhnya berjumlah Rp6,54 triliun.

Dana rights isssue tersebut sedianya akan digunakan untuk membayar utang jatuh tempo. Rinciannya, dana hasil rights issue dialokasikan sebesar Rp1,73 triliun untuk melunasi sebagian pinjaman dari China Investment Corporation (CIC) melalui Country Forest Ltd (CFL) yang diperoleh perseroan dan entitas anak pada 18 September 2009.

Sementara sekitar Rp1,73 triliun untuk melunasi seluruh pinjaman Castlefrd Investment Holdings Ltd dan Rp2,59 triliun untuk melunasi sebagian guanranteed convertible bond due 2014 serta beberapa fasilitas utang perseroan lainnya. Sedangkan sisanya digunakan untuk modal kerja.
(rna)
Copyright ©2024 SINDOnews.com
All Rights Reserved
berita/ rendering in 0.6548 seconds (0.1#10.140)