MNC Kapital Incar Pendapatan Rp1,5 Triliun
A
A
A
JAKARTA - PT MNC Kapital Indonesia Tbk (BCAP) mengincar pendapatan sampai akhir tahun mencapai kisaran Rp1,3 triliun hingga Rp1,5 triliun. Direktur Utama MNC Kapital Dharma Putra mengatakan, target tersebut tercapai apabila sudah ada konsolidasi dengan MNC Bank.
“Target pendapatan sekitar Rp1,3 triliun hingga Rp1,5 triliun, itu kalau sudah konsolidasi dengan MNC Bank. Akan tetapi, kalau belum dimasukan ke konsolidasi kami optimis masih bisa mencapai Rp1 triliun,” kata Dharma usai acara Buka Puasa Bersama serta pemaparan perkembangan bisnis MNC Group di Jakarta, Selasa (1/7/2014).
Dia melanjutkan, sampai dengan akhir Maret pendapatan perseroan mencapai Rp236,7 miliar atau naik dari Rp160,8 miliar.
Sementara itu laba bersih berhasil diraih perseroan mencapai Rp15,6 miliar. ”Laba bersih kami sampai targetnya seperti awal tahun yakni masih di sekitar Rp100 miliar,” papar dia.
Rencananya, perseroan juga akan meningkatkan rencana Penawaran Umum Terbatas I (PUT I) atau rights issue dari rencana sebelumnya Rp1,5 triliun menjadi sebesar Rp2,35 triliun.
Menurutnya, peningkatan rencana right issue telah dihitung sesuai dengan kebutuhan berinvestasi dan rencana aksi korporasi perseroan kedepan.
“Target pendapatan sekitar Rp1,3 triliun hingga Rp1,5 triliun, itu kalau sudah konsolidasi dengan MNC Bank. Akan tetapi, kalau belum dimasukan ke konsolidasi kami optimis masih bisa mencapai Rp1 triliun,” kata Dharma usai acara Buka Puasa Bersama serta pemaparan perkembangan bisnis MNC Group di Jakarta, Selasa (1/7/2014).
Dia melanjutkan, sampai dengan akhir Maret pendapatan perseroan mencapai Rp236,7 miliar atau naik dari Rp160,8 miliar.
Sementara itu laba bersih berhasil diraih perseroan mencapai Rp15,6 miliar. ”Laba bersih kami sampai targetnya seperti awal tahun yakni masih di sekitar Rp100 miliar,” papar dia.
Rencananya, perseroan juga akan meningkatkan rencana Penawaran Umum Terbatas I (PUT I) atau rights issue dari rencana sebelumnya Rp1,5 triliun menjadi sebesar Rp2,35 triliun.
Menurutnya, peningkatan rencana right issue telah dihitung sesuai dengan kebutuhan berinvestasi dan rencana aksi korporasi perseroan kedepan.
(gpr)