Produksi Surplus, Sulsel Tolak Impor Beras

Kamis, 03 Juli 2014 - 18:27 WIB
Produksi Surplus, Sulsel Tolak Impor Beras
Produksi Surplus, Sulsel Tolak Impor Beras
A A A
JAKARTA - Tingginya produksi beras di Sulawesi Selatan (Sulsel) membuat daerah ini bisa lepas dari sasaran kebijakan pemerintah pusat untuk mengimpor beras. Dengan stok hingga 210 ribu ton, bisa bertahan hingga 25 bulan.

Kepala Bulog Divre Sulsel, Tommy S Sikado mengatakan, konsumsi beras Sulsel hanya sekitar 8 ribu ton. Kondisi beras di Sulsel masih relatif aman, karena sampai semester II/2014 masih pada kisaran 210 ribu ton dengan ketahanan sekira 25 bulan.

"Stok beras Sulsel masih relatif aman. Pada panen kedua yang akan dilakukan pada Agustus. Kami optimis produksi Sulsel dapat mencapai target pembelian beras Bulog Sulsel 2014, yaitu 490 ribu ton," kata Tommy, Kamis (3/7/2014).

Dia menjelaskan, realisasi panen pertama yang lalu sebesar 215 ribu ton, untuk mencapai target 490 ton ini, pihaknya masih harus melakukan pembelian 275 ribu ton.

Terkait impor beras, Tommy mengatakan bahwa Sulsel adalah daerah yang surplus beras, sehingga tidak akan menerima impor. "Kalau pun pemerintah mau impor, paling daerah yang defisit saja yang menerima," jelasnya.

Wakil Gubernur Sulsel, Agus Arifin Nu'mang menegaskan jika pihaknya tidak akan melakukan impor walaupun menjadi kebijakan pemerintah pusat. Karena produksi beras cukup untuk memenuhi kebutuhan masyarakat Sulsel.

"Harusnya ada kebijakan pemerintah pusat untuk berani membeli beras petani ketimbang impor beras dari luar," kata Agus di Kantor Gubernur Sulsel, Kamis (3/7/2014).

Agus mengatakan, masalah impor beras ini, harus dilihat tujuannya untuk apa. Jika hanya untuk transit maka pihaknya akan mengizinkan, namun kalau untuk dijual di Sulsel maka tidak akan diizinkan.

Hal senada dikatakan Plt Sekprov Sulsel Abdul Latief yang menegaskan pihaknya tidak akan membuka keran impor beras. "Kapasitas produksi beras Sulsel mampu menyuplai ke beberapa daerah, sehingga tidak perlu impor beras," ujarnya.
(izz)
Copyright ©2024 SINDOnews.com
All Rights Reserved
berita/ rendering in 0.6434 seconds (0.1#10.140)