Indonesia Siapkan Pengacara Bagus Hadapi Arbitrase NNT
A
A
A
JAKARTA - Masalah larangan ekspor mineral mentah membuat PT Newmont Nusa Tenggara (NNT) harus membawa Indonesia ke dalam arbitrase internasional. Mengatasi hal ini, Indonesia harus memiliki tim hukum yang kuat, seperti yang disampaikan oleh pengamat ekonomi dari Indonesia Resouces Studies (IRESS) Marwan Batubara.
"Ini kan masalah martabat dan kedaulatan Indonesia yang dipertaruhkan, jadi Indonesia harus mampu menyiapkan timnya. Lawyer kalau bisa kita undang dari luar negeri yang memang berkompeten dalam menangani kasus ini," ucapnya kepada Sindonewsdi Jakarta, Minggu (6/7/2014).
Marwan menambahkan, pasti akan banyak pihak yang mendukung langkah Indonesia di pengadilan Internasional terkait dengan masalah tersebut. Karena di sisi lain, NNT telah banyak mengambil bahan alam dari Indonesia.
"Kalah atau menang itu relatif lah nanti, yang pasti hadapi saja dulu. Saya yakin Indonesia tidak gentar," ujar dia.
Sebelumnya, Marwan menegaskan Indonesia harus siap menghadapi hal tersebut terkait dengan mempertahankan kedaulatan RI.
"Saya kita soal untung atau ruginya dalam sidang nanti itu relatif ya. Ini kan menyangkut Indonesia. Pasti banyak pihak yang akan meperjuangkan apa yang memang layak untuk dimenangkan Indonesia," tegasnya.
Selain itu, ditempat yang berbeda, Menteri ESDM Jero Wacik juga pernah menjelaskan bahwa sebenarnya masalah lainnya adalah terkait dengan itikad buruk Newmont ini terjadi juga karena mereka tak mau membayar royalti kepada negara. Newmont tidak setuju dengan besaran royalti dalam Peraturan Pemerintah (PP) terbaru.
Jero sangat menyayangkan sikap Newmont yang akhirnya memilih menyelesaikan masalah ini ke arbitrase internasional. Padahal Newmont sudah untung banyak mengeruk hasil alam Indonesia.
"Ini kan masalah martabat dan kedaulatan Indonesia yang dipertaruhkan, jadi Indonesia harus mampu menyiapkan timnya. Lawyer kalau bisa kita undang dari luar negeri yang memang berkompeten dalam menangani kasus ini," ucapnya kepada Sindonewsdi Jakarta, Minggu (6/7/2014).
Marwan menambahkan, pasti akan banyak pihak yang mendukung langkah Indonesia di pengadilan Internasional terkait dengan masalah tersebut. Karena di sisi lain, NNT telah banyak mengambil bahan alam dari Indonesia.
"Kalah atau menang itu relatif lah nanti, yang pasti hadapi saja dulu. Saya yakin Indonesia tidak gentar," ujar dia.
Sebelumnya, Marwan menegaskan Indonesia harus siap menghadapi hal tersebut terkait dengan mempertahankan kedaulatan RI.
"Saya kita soal untung atau ruginya dalam sidang nanti itu relatif ya. Ini kan menyangkut Indonesia. Pasti banyak pihak yang akan meperjuangkan apa yang memang layak untuk dimenangkan Indonesia," tegasnya.
Selain itu, ditempat yang berbeda, Menteri ESDM Jero Wacik juga pernah menjelaskan bahwa sebenarnya masalah lainnya adalah terkait dengan itikad buruk Newmont ini terjadi juga karena mereka tak mau membayar royalti kepada negara. Newmont tidak setuju dengan besaran royalti dalam Peraturan Pemerintah (PP) terbaru.
Jero sangat menyayangkan sikap Newmont yang akhirnya memilih menyelesaikan masalah ini ke arbitrase internasional. Padahal Newmont sudah untung banyak mengeruk hasil alam Indonesia.
(dyt)