Ini Asumsi Makro RAPBN 2015
A
A
A
JAKARTA - Pemerintah hari ini melaksanakan sidang paripurna bersama DPR. Salah satu agendanya mengenai laporan Badan Anggaran (Banggar) DPR RI hasil pembahasan pembicaraan pendahuluan penyusunan Rancangan Anggaran Pendapatan Belanja Negara (RAPBN) tahun anggaran 2015.
Dalam laporan tersebut, Wakil Ketua Banggar DPR RI Yasonna H Laoly menyampaikan, pemerintah dan DPR telah bersepakat bahwa pertumbuhan ekonomi dalam asumsi makro RAPBN 2015 adalah 5,5%-6,0%. Sementara untuk inflasi disepakati 3,5%-5,5%.
"Untuk nilai tukar rupiah terhadap dolar AS, asumsi makronya disepakati Rp11.500-Rp12.100. Serta tingkat suku bunga SPN tiga bulan 6,0%-6,5%," tuturnya, Selasa (8/7/2014).
Yasonna mengatakan, dalam rapat Banggar bersama pemerintah beberapa waktu lalu, disepakati bahwa harga minyak (Indonesian Crude Price/ICP) dalam asumsi makro RAPBN 2015 sebesar USD95,0-USD110,0. Sedangkan lifting minyak sebesar 830,0-900,0 ribu barel per hari.
"Untuk lifting gas bumi kesepakatannya 1.200-1.260 ribu barel per hari, dan lifting minyak dan gas bumi sebesar 2.030-2.160 ribu barel per hari," pungkasnya.
Dalam laporan tersebut, Wakil Ketua Banggar DPR RI Yasonna H Laoly menyampaikan, pemerintah dan DPR telah bersepakat bahwa pertumbuhan ekonomi dalam asumsi makro RAPBN 2015 adalah 5,5%-6,0%. Sementara untuk inflasi disepakati 3,5%-5,5%.
"Untuk nilai tukar rupiah terhadap dolar AS, asumsi makronya disepakati Rp11.500-Rp12.100. Serta tingkat suku bunga SPN tiga bulan 6,0%-6,5%," tuturnya, Selasa (8/7/2014).
Yasonna mengatakan, dalam rapat Banggar bersama pemerintah beberapa waktu lalu, disepakati bahwa harga minyak (Indonesian Crude Price/ICP) dalam asumsi makro RAPBN 2015 sebesar USD95,0-USD110,0. Sedangkan lifting minyak sebesar 830,0-900,0 ribu barel per hari.
"Untuk lifting gas bumi kesepakatannya 1.200-1.260 ribu barel per hari, dan lifting minyak dan gas bumi sebesar 2.030-2.160 ribu barel per hari," pungkasnya.
(izz)