Anak Usaha BPII Targetkan Dana Kelola Rp16,5 T
A
A
A
JAKARTA - Anak usaha PT Batavia Prosperindo Internasional Tbk (BPII), PT Batavia Prosperindo Asset Management (BPAM) menargetkan dana kelolaan atau asset under management (AUM) sekira Rp16,5 triliun pada tahun ini.
"Ini berat, apalagi ini sudah libur. Tinggal 4-5 bulan lagi, tapi masih optimis sesuai ekspektasi," ucap Presiden Direktur BPAM Lilis Setiadi di Gedung BEI, Jakarta, Selasa (8/7/2014).
Lilis menambahkan, sampai Juni 2014, AUM sudah mencapai Rp14 triliun. Perolehan ini tumbuh lebih lambat karena banyak investor yang wait and see.
"Mereka menunggu pemilihan presiden. Kalau sudah pasti siapa yang terpilih, baru investor memutuskan untuk masuk lagi," imbuhnya.
Lilis menjelaskan, untuk mendukung perolehan target AUM, perusahaan akan meluncurkan sejumlah produk baru. Sampai Juni 2014, perusahaan sudah meluncurkan 10 produk reksa dana.
"Pada Juni ini juga sudah meluncurkan dua reksa dana terproteksi dan satu Reksadana Penyertaan Terbatas (RDPT) pertambangan," jelasnya.
Dia mengungkapkan, untuk RDPT pertambangan, jangka waktunya adalah 12 tahun. Nilai maksimalnya sebesar Rp500 untuk dua perusahaan tambang yang berbasis di Kalimantan.
"Kami targetkan dalam tujuh tahun holding kedua perusahaan tambang ini bisa melakukan initial public offering (IPO)," paparnya.
Sementara itu, di semester kedua tahun ini, kata Lilis, perusahaan akan menambah lima sampai enam produk reksa dana. Mayoritas produk yang diterbitkan adalah reksa dana terproteksi. Rata-rata AUM yang dibidik adalah senilai Rp 200 miliar. "Satu lagi mungkin RDPT properti," tutupnya.
"Ini berat, apalagi ini sudah libur. Tinggal 4-5 bulan lagi, tapi masih optimis sesuai ekspektasi," ucap Presiden Direktur BPAM Lilis Setiadi di Gedung BEI, Jakarta, Selasa (8/7/2014).
Lilis menambahkan, sampai Juni 2014, AUM sudah mencapai Rp14 triliun. Perolehan ini tumbuh lebih lambat karena banyak investor yang wait and see.
"Mereka menunggu pemilihan presiden. Kalau sudah pasti siapa yang terpilih, baru investor memutuskan untuk masuk lagi," imbuhnya.
Lilis menjelaskan, untuk mendukung perolehan target AUM, perusahaan akan meluncurkan sejumlah produk baru. Sampai Juni 2014, perusahaan sudah meluncurkan 10 produk reksa dana.
"Pada Juni ini juga sudah meluncurkan dua reksa dana terproteksi dan satu Reksadana Penyertaan Terbatas (RDPT) pertambangan," jelasnya.
Dia mengungkapkan, untuk RDPT pertambangan, jangka waktunya adalah 12 tahun. Nilai maksimalnya sebesar Rp500 untuk dua perusahaan tambang yang berbasis di Kalimantan.
"Kami targetkan dalam tujuh tahun holding kedua perusahaan tambang ini bisa melakukan initial public offering (IPO)," paparnya.
Sementara itu, di semester kedua tahun ini, kata Lilis, perusahaan akan menambah lima sampai enam produk reksa dana. Mayoritas produk yang diterbitkan adalah reksa dana terproteksi. Rata-rata AUM yang dibidik adalah senilai Rp 200 miliar. "Satu lagi mungkin RDPT properti," tutupnya.
(gpr)