Saham Batavia Prosperindo Berakhir Naik ke Rp550
A
A
A
JAKARTA - Harga saham perdana PT Batavia Prosperindo International Tbk (BPII) pada hari ini berakhir di level Rp550. Posisi ini naik poin 50 atau 10% dibanding harga penawaran Rp500 per saham.
Saham BPII sempat menyentuh level tertinggi Rp690 dan terendah di level Rp545. Sementara itu, jumlah frekuensi yang ditransaksikan sebanyak 1.066 kali dengan volume sebanyak 5,12 juta lembar saham senilai sebesar Rp282,71 miliar.
Pada awal perdagangan pagi tadi, harga saham emiten ke-15 tahun ini dibuka pada harga Rp545 per saham dan pada akhir sesi I parkir di level Rp600 per saham. Pada saat penawaran umum perdana saham (initial public offering/IPO), perusahaan yang bergerak di bidang bisnis dan jasa konsultasi manajemen tersebut melepas sebanyak 150 juta lembar saham atau 29,18% modal ditempatkan dan disetor penuhnya.
Sebanyak 75 juta saham yang akan dilempar ke publik merupakan saham milik PT Malacca Trust Limited dan selebihnya adalah penerbitan saham baru.
Adapun jumlah dana hasil IPO mencapai Rp75 miliar. Karena separuh saham yang dilepas ke publik merupakan divestasi induk, maka dana tersebut akan diberikan kepada Malacca, sehingga dana yang tersisa untuk Batavia sebesar Rp37,5 miliar, di mana sekitar setengahnya akan dipakai untuk PT Batavia Prosperindo Sekuritas (BPS).
Direktur BPS Paulus Handigdo menyebut, pihaknya akan menggunakan dana tersebut untuk operasional perseroan. Adapun, BPS akan mendorong transaksi margin.
Sementara sisanya akan digunakan PT Batavia Prosperindo Aset Manajemen (BPAM) untuk peluncuran produk reksa dana penyertaan terbatas (RDPT). Dalam aksi korporasinya ini, perseroan menunjuk PT Panin Sekuritas sebagai lead underwriter.
Saham BPII sempat menyentuh level tertinggi Rp690 dan terendah di level Rp545. Sementara itu, jumlah frekuensi yang ditransaksikan sebanyak 1.066 kali dengan volume sebanyak 5,12 juta lembar saham senilai sebesar Rp282,71 miliar.
Pada awal perdagangan pagi tadi, harga saham emiten ke-15 tahun ini dibuka pada harga Rp545 per saham dan pada akhir sesi I parkir di level Rp600 per saham. Pada saat penawaran umum perdana saham (initial public offering/IPO), perusahaan yang bergerak di bidang bisnis dan jasa konsultasi manajemen tersebut melepas sebanyak 150 juta lembar saham atau 29,18% modal ditempatkan dan disetor penuhnya.
Sebanyak 75 juta saham yang akan dilempar ke publik merupakan saham milik PT Malacca Trust Limited dan selebihnya adalah penerbitan saham baru.
Adapun jumlah dana hasil IPO mencapai Rp75 miliar. Karena separuh saham yang dilepas ke publik merupakan divestasi induk, maka dana tersebut akan diberikan kepada Malacca, sehingga dana yang tersisa untuk Batavia sebesar Rp37,5 miliar, di mana sekitar setengahnya akan dipakai untuk PT Batavia Prosperindo Sekuritas (BPS).
Direktur BPS Paulus Handigdo menyebut, pihaknya akan menggunakan dana tersebut untuk operasional perseroan. Adapun, BPS akan mendorong transaksi margin.
Sementara sisanya akan digunakan PT Batavia Prosperindo Aset Manajemen (BPAM) untuk peluncuran produk reksa dana penyertaan terbatas (RDPT). Dalam aksi korporasinya ini, perseroan menunjuk PT Panin Sekuritas sebagai lead underwriter.
(rna)