Eksportir Udang Diminta Manfaatkan Penguatan Dolar AS

Selasa, 08 Juli 2014 - 20:42 WIB
Eksportir Udang Diminta...
Eksportir Udang Diminta Manfaatkan Penguatan Dolar AS
A A A
JAKARTA - Anggota DPR Habib Nabiel Almusawa meminta eksportir udang memanfaatkan kuatnya nilai dolar AS dengan melepas stok udang yang disimpan dalam gudang pendingin (cold storage).

"Lepas sekarang, belum tentu esok lusa dolar AS masih sekuat sekarang. Meski harga udang di pasar internasional sedang turun, namun dengan kurs dolar yang sedang kuat seperti sekarang, para eksportir bisa menerima uang dalam bentuk rupiah lebih banyak," kata dia dalam rilisnya, Selasa (8/7/2014).

Asosiasi Pengusaha Pengolahan & Pemasaran Produk Perikanan Indonesia (AP5I) melaporkan dibandingkan Januari, harga udang internasional pada saat ini turun sekitar 20%-30%.

Sebagai contoh, harga udang jenis vannamei tail-on di level internasional jatuh hingga USD5,50/pon untuk ukuran 41 ekor/pon dan USD8,15/pon untuk 16 ekor/pon. Sementara, untuk jenis tail-off hanya mencapai USD8,40/pon untuk ukuran 16 ekor/pon.

Eksportir memilih menahan stok udang karena penurunan harga diprediksi berlangsung sementara. Dampaknya gudang pendingin menjadi penuh dan tidak lagi bisa menyerap hasil panen.

"Kalau yang terjadi sebaliknya bagaimana? Eksportir justru akan rugi bila nanti harga internasional stagnan. Bahkan turun dan nilai dolar AS yang diprediksi melemah pasca Pilpres," tuturnya.

Menurutnya, hal lain yang tidak kalah penting dari melepas stok yakni menjaga keberlanjutan produksi udang budidaya. "Dengan melepas stok berarti gudang pendingin kosong. Kekosongan ini bisa kembali diisi dari hasil panen para pembudidaya udang. Hal ini tentu membuat para produsen udang tetap bersemangat dalam berusaha," terang dia.

Nabiel mengatakan, jika para produsen itu bersemangat, maka akan selalu ada stok udang untuk diekspor. "Bila demikian, kan eksportir juga yang untung," katanya.

"Jadi dalam jangka panjang, kalau eksportir mau tetap untung maka buatlah produsen juga untung. Hilir akan untung bila hulunya juga untung," pungkasnya.
(izz)
Berita Terkait
Kementerian Kelautan...
Kementerian Kelautan dan Perikanan Berhentikan Dirjen Perikanan Tangkap
Menteri Kelautan dan...
Menteri Kelautan dan Perikanan Edhy Prabowo Ditangkap KPK
Meski Ada Pandemi, Nilai...
Meski Ada Pandemi, Nilai Ekspor Perikanan Meningkat Jadi USD1,24 Miliar
RI Rangking 4 Eksportir...
RI Rangking 4 Eksportir Perikanan ke China, Atdag: Aturan Rumit
KKP Berikan Stimulus...
KKP Berikan Stimulus Bagi Pembudidya Ikan
Dorong Industrialisasi...
Dorong Industrialisasi Rumput Laut Nasional Demi Genjot Nilai Ekspor
Berita Terkini
Standard Chartered Uji...
Standard Chartered Uji Agunan Kripto dengan OKX
6 jam yang lalu
Pengamat Energi: Blending...
Pengamat Energi: Blending BBM Sepenuhnya Legal dan Sesuai SNI
6 jam yang lalu
Senator AS Minta Trump...
Senator AS Minta Trump Diselidiki Atas Dugaan Insider Trading
10 jam yang lalu
Penjualan Emas Melesat,...
Penjualan Emas Melesat, Hartadinata Abadi Cetak Kenaikan Laba 44,60% di 2024
11 jam yang lalu
AS-China Perang Dagang,...
AS-China Perang Dagang, Prabowo: Indonesia Netral dan Siap Jadi Jembatan
12 jam yang lalu
Jumlah Pemudik Lebaran...
Jumlah Pemudik Lebaran 2025 Turun, AHY Sebut Dinamika Wajar
13 jam yang lalu
Infografis
Balas Dendam ke AS,...
Balas Dendam ke AS, China Naikkan Tarif Impor Jadi 125%
Copyright ©2025 SINDOnews.com All Rights Reserved