Semester I/2014 MTF Catat Pertumbuhan Pembiayaan 38%
A
A
A
JAKARTA - PT Mandiri Tunas Finance (MTF) mencatatkan pertumbuhan pembiayaan sebesar 38% di semester pertama tahun ini. Perseroan mencatatkan kinerja positif dengan menyalurkan Rp7,2 triliun selama enam bulan ini.
Direktur Utama MTF Ignatius Susatyo mengatakan perseroan telah mencapai 45% dari target akhir tahun yang mencapai Rp16 triliun. Sedangkan laba bersih tahun ini yang ditargetkan mencapai Rp220 miliar. Perseroan optimistis di semester dua sisa target dapat tercapai.
"Kami optimistis pembiayaan di semester dua dapat mencapai sisa 55%. Setidaknya memenuhi yang kami targetkan. Target pembiayaan akhir tahun sudah naik signifikan 40% dari Rp11,6 triliun di tahun lalu," ujar Ignatius saat dihubungi di Jakarta, Rabu (9/7/2014).
Dia mengatakan pihaknya masih membutuhkan pinjaman maksimal mencapai Rp1 triliun. Pihaknya mengaku akan mendapatkan pinjaman setidaknya dari empat bank lokal. Masing masing bank akan memberikan pinjaman antara Rp200 miliar hingga Rp400 miliar.
Kebutuhan tersebut sebesar 15% dari total Rp8 triliun pendanaan yang dilakukan perseroan. "Komposisi nilai joint venture dengan induk Bank Mandiri sudah 80%, sisanya dari kas kami," ujarnya.
Sementara komposisi pembiayaan di semester pertama didominasi mobil baru sebesar 93% atau mencapai 47.803 unit, sedangkan 4% mobil bekas, dan 2,5% motor besar. Sisanya juga masih ada pembiayaan alat berat. Pasar motor gede disebutnya memiliki peminat yang terus bertumbuh seiring dengan meningkatnya konsumen kelas menengah.
Perseroan juga siap membuka 11 jaringan kantor baru di sepanjang tahun ini. Penambahan kantor tersebut masih akan didominasi di Pulau Jawa. Karena kontribusi jaringan kantor di Pulau Jawa tercatat paling kencang, yakni 60% terhadap total pembiayaan perseroan.
Setidaknya perseroan telah merealisasikan 10 kantor hingga separuh pertama tahun ini. Sisanya, satu kantor lagi menyusul. Adapun, biaya investasi untuk menambah panjang daftar kantor perwakilan Mandiri Tunas Finance disebut tidak banyak, mengingat perseroan hanya menyewa bangunan sebagai kantor operasional, sekitar Rp500 juta per tahun.
Direktur Utama MTF Ignatius Susatyo mengatakan perseroan telah mencapai 45% dari target akhir tahun yang mencapai Rp16 triliun. Sedangkan laba bersih tahun ini yang ditargetkan mencapai Rp220 miliar. Perseroan optimistis di semester dua sisa target dapat tercapai.
"Kami optimistis pembiayaan di semester dua dapat mencapai sisa 55%. Setidaknya memenuhi yang kami targetkan. Target pembiayaan akhir tahun sudah naik signifikan 40% dari Rp11,6 triliun di tahun lalu," ujar Ignatius saat dihubungi di Jakarta, Rabu (9/7/2014).
Dia mengatakan pihaknya masih membutuhkan pinjaman maksimal mencapai Rp1 triliun. Pihaknya mengaku akan mendapatkan pinjaman setidaknya dari empat bank lokal. Masing masing bank akan memberikan pinjaman antara Rp200 miliar hingga Rp400 miliar.
Kebutuhan tersebut sebesar 15% dari total Rp8 triliun pendanaan yang dilakukan perseroan. "Komposisi nilai joint venture dengan induk Bank Mandiri sudah 80%, sisanya dari kas kami," ujarnya.
Sementara komposisi pembiayaan di semester pertama didominasi mobil baru sebesar 93% atau mencapai 47.803 unit, sedangkan 4% mobil bekas, dan 2,5% motor besar. Sisanya juga masih ada pembiayaan alat berat. Pasar motor gede disebutnya memiliki peminat yang terus bertumbuh seiring dengan meningkatnya konsumen kelas menengah.
Perseroan juga siap membuka 11 jaringan kantor baru di sepanjang tahun ini. Penambahan kantor tersebut masih akan didominasi di Pulau Jawa. Karena kontribusi jaringan kantor di Pulau Jawa tercatat paling kencang, yakni 60% terhadap total pembiayaan perseroan.
Setidaknya perseroan telah merealisasikan 10 kantor hingga separuh pertama tahun ini. Sisanya, satu kantor lagi menyusul. Adapun, biaya investasi untuk menambah panjang daftar kantor perwakilan Mandiri Tunas Finance disebut tidak banyak, mengingat perseroan hanya menyewa bangunan sebagai kantor operasional, sekitar Rp500 juta per tahun.
(gpr)