BRI Buka Puasa Bareng 3.500 Anak Yatim
A
A
A
JAKARTA - PT Bank Rakyat Indonesia (Persero) Tbk (BBRI) menggelar buka puasa bareng (bukber) 3.500 anak yatim piatu hari ini.
Acara yang diselenggarakan untuk kesepuluh kalinya ini, juga dihadiri Presiden Susilo Bambang Yudhoyono beserta Ibu Ani Yudhoyono, dan jajaran Menteri Kabinet Indonesia Bersatu Jilid II.
Sekretaris Perusahaan BRI Budi Satria mengatakan, melalui BRI Peduli, pihaknya mengundang sebanyak 3.500 anak yatim dari 70 Yayasan Yatim Piatu se-Jabodetabek.
"Setiap yayasan didampingi oleh tiga orang pendamping. Acara diisi dengan tausyiah Ramadan, shalat maghrib dan Isya berjamaah serta hiburan musik oleh grup band GIGI," kata Budi di Jakarta, Kamis (17/07/ 2014).
Selain itu, BRI melalui Program BRI Peduli juga menyerahkan bantuan sarana dan alat kesehatan untuk empat Puskesmas di wilayah terpencil, yakni Nunukan (Kalimantan Utara), Simeuleu (NAD), Mianggas (Sulawesi Utara), Baa (NTT).
Bentuknya antara lain inkubator bayi, mobil ambulance, alat USG 3D, perlengkapan alat bedah minor, perlengkapan alat bedah sederhana ke bidanan, dan lain-lain dengan total nilai mencapai Rp1,5 miliar.
Dia mengungkapkan, pihaknya memberikan bantuan alat kesehatan sebab alat kesehatan merupakan kebutuhan mendesak di daerah-daerah tersebut.
"Berbagai dampak negatif seringkali muncul diakibatkan pelayanan kesehatan yang dirasa masih kurang oleh masyarakat yang tinggal di daerah terpencil. Dampak dari masalah-masalah tersebut antara lain, mutu kesehatan masyarakat di suatu daerah terpencil akan terhambat, tingginya angka kematian ibu hamil dan bayi, serta memicu meningkatnya masalah social lainnya," terangnya.
Menurutnya, selama mutu kesehatan masyarakat di daerah terpencil tidak disetarakan dengan mutu kesehatan di daerah perkotaan, selama itu pula masalah-masalah pelayanan kesehatan di daerah terpencil belum dapat teratasi.
"Sehingga diperlukan peran dari semua elemen untuk ikut terlibat memajukan tingkat pelayanan kesehatan. Dengan bantuan sarana prasarana penunjang pelayanan kesehatan diharapkan dapat meningkatkan mutu pelayanan kesehatan, khususnya di wilayah yang mendapat bantuan," terang dia.
Budi mengatakan, acara bukber merupakan salah satu rangkaian acara Berbagi Bahagia Bersaman BRI. BRI juga akan membagi 25 ribu paket sembako oleh Program BRI Peduli yang dilaksanakan di 15 titik di sekitar Jakarta, yang nilainya mencapai Rp6 miliar.
"Untuk teknis pembagian paketnya juga melibatkan relawan BRI, guna memperlancar dan mengefisiensikan waktunya," ucap Budi.
Rangkaian Berbagi Bahagia Bersama BRI ini akan ditutup dengan acara mudik gratis "Ngebuzz Bareng BRI" pada 24 Juli.
Menurut dia, acara yang berlangsung setiap tahun mulai dari 2004 ini, rencananya akan memberangkatkan lebih dari enam ribu pemudik dengan menggunakan 125 bus eksekutif ke beberapa kota tujuan mudik di Pulau Jawa.
Acara yang diselenggarakan untuk kesepuluh kalinya ini, juga dihadiri Presiden Susilo Bambang Yudhoyono beserta Ibu Ani Yudhoyono, dan jajaran Menteri Kabinet Indonesia Bersatu Jilid II.
Sekretaris Perusahaan BRI Budi Satria mengatakan, melalui BRI Peduli, pihaknya mengundang sebanyak 3.500 anak yatim dari 70 Yayasan Yatim Piatu se-Jabodetabek.
"Setiap yayasan didampingi oleh tiga orang pendamping. Acara diisi dengan tausyiah Ramadan, shalat maghrib dan Isya berjamaah serta hiburan musik oleh grup band GIGI," kata Budi di Jakarta, Kamis (17/07/ 2014).
Selain itu, BRI melalui Program BRI Peduli juga menyerahkan bantuan sarana dan alat kesehatan untuk empat Puskesmas di wilayah terpencil, yakni Nunukan (Kalimantan Utara), Simeuleu (NAD), Mianggas (Sulawesi Utara), Baa (NTT).
Bentuknya antara lain inkubator bayi, mobil ambulance, alat USG 3D, perlengkapan alat bedah minor, perlengkapan alat bedah sederhana ke bidanan, dan lain-lain dengan total nilai mencapai Rp1,5 miliar.
Dia mengungkapkan, pihaknya memberikan bantuan alat kesehatan sebab alat kesehatan merupakan kebutuhan mendesak di daerah-daerah tersebut.
"Berbagai dampak negatif seringkali muncul diakibatkan pelayanan kesehatan yang dirasa masih kurang oleh masyarakat yang tinggal di daerah terpencil. Dampak dari masalah-masalah tersebut antara lain, mutu kesehatan masyarakat di suatu daerah terpencil akan terhambat, tingginya angka kematian ibu hamil dan bayi, serta memicu meningkatnya masalah social lainnya," terangnya.
Menurutnya, selama mutu kesehatan masyarakat di daerah terpencil tidak disetarakan dengan mutu kesehatan di daerah perkotaan, selama itu pula masalah-masalah pelayanan kesehatan di daerah terpencil belum dapat teratasi.
"Sehingga diperlukan peran dari semua elemen untuk ikut terlibat memajukan tingkat pelayanan kesehatan. Dengan bantuan sarana prasarana penunjang pelayanan kesehatan diharapkan dapat meningkatkan mutu pelayanan kesehatan, khususnya di wilayah yang mendapat bantuan," terang dia.
Budi mengatakan, acara bukber merupakan salah satu rangkaian acara Berbagi Bahagia Bersaman BRI. BRI juga akan membagi 25 ribu paket sembako oleh Program BRI Peduli yang dilaksanakan di 15 titik di sekitar Jakarta, yang nilainya mencapai Rp6 miliar.
"Untuk teknis pembagian paketnya juga melibatkan relawan BRI, guna memperlancar dan mengefisiensikan waktunya," ucap Budi.
Rangkaian Berbagi Bahagia Bersama BRI ini akan ditutup dengan acara mudik gratis "Ngebuzz Bareng BRI" pada 24 Juli.
Menurut dia, acara yang berlangsung setiap tahun mulai dari 2004 ini, rencananya akan memberangkatkan lebih dari enam ribu pemudik dengan menggunakan 125 bus eksekutif ke beberapa kota tujuan mudik di Pulau Jawa.
(izz)