Wall Street Merosot Akibat Penembakan MH17
A
A
A
NEW YORK - Indeks saham di Wall Street pada perdgangan Kamis waktu setempat berakhir merosot. Indeks S&P 500 mencatat penurunan persentase terbesar sejak 10 April di tengah berita diroketnya pesawat Malaysia Airlines (MAS) MH 17 di dekat perbatasan Ukraina-Rusia.
Amerika Serikat menyatakan Malaysia Airlines Boeing 777 dengan penumpang 295 orang kemungkinan diroket dengan rudal darat. Kecelakaan itu diikuti peningkatan ketegangan antara Ukraina dan Rusia yang mengakibatkan bentrokan di sepanjang perbatasan, termasuk penargetan pesawat militer.
Pemerintah AS khawatir konflik di Ukraina akan melebar setelah sanksi AS terhadap Rusia diumumkan Rabu malam waktu setempat. Selain tragedi itu, yang juga menekan pasar adalah konflik antara Palestina dan Israel. Perdana Menteri Israel Benjamin Netanyahu pada hari Kamis memerintahkan militer untuk memulai serangan darat ke Gaza.
Akibat tragedi dan konflik tersebut, investor menjual saham untuk menghindari risiko dan beralih ke investasi aman lainnya seperti obligasi dan emas.
"Saya tidak ingat waktu adasesuatu yang terjadi selain pertempuran geopolitik, yang semuanya menciptakan ketidakpastian. Kami sudah siap untuk koreksi, tapi kita perlu melihat apakah ada tindak lanjut untuk langkah ini," kata Kepala Investasi Fidusia Trust Co Michael Mullaney seperti dilansir Reuters, Jumat (18/7/2014).
Indeks Dow Jones Industrial Average ditutup turun 161,39 poin atau 0,94% menjadi berakhir pada 16.976,81; indeks S&P 500 anjlok 23,45 poin atau 1,18% ke 1,958.12 dan Nasdaq Composite turun 62,52 poin atau 1,41% ke 4.363,45.
Amerika Serikat menyatakan Malaysia Airlines Boeing 777 dengan penumpang 295 orang kemungkinan diroket dengan rudal darat. Kecelakaan itu diikuti peningkatan ketegangan antara Ukraina dan Rusia yang mengakibatkan bentrokan di sepanjang perbatasan, termasuk penargetan pesawat militer.
Pemerintah AS khawatir konflik di Ukraina akan melebar setelah sanksi AS terhadap Rusia diumumkan Rabu malam waktu setempat. Selain tragedi itu, yang juga menekan pasar adalah konflik antara Palestina dan Israel. Perdana Menteri Israel Benjamin Netanyahu pada hari Kamis memerintahkan militer untuk memulai serangan darat ke Gaza.
Akibat tragedi dan konflik tersebut, investor menjual saham untuk menghindari risiko dan beralih ke investasi aman lainnya seperti obligasi dan emas.
"Saya tidak ingat waktu adasesuatu yang terjadi selain pertempuran geopolitik, yang semuanya menciptakan ketidakpastian. Kami sudah siap untuk koreksi, tapi kita perlu melihat apakah ada tindak lanjut untuk langkah ini," kata Kepala Investasi Fidusia Trust Co Michael Mullaney seperti dilansir Reuters, Jumat (18/7/2014).
Indeks Dow Jones Industrial Average ditutup turun 161,39 poin atau 0,94% menjadi berakhir pada 16.976,81; indeks S&P 500 anjlok 23,45 poin atau 1,18% ke 1,958.12 dan Nasdaq Composite turun 62,52 poin atau 1,41% ke 4.363,45.
(rna)