Bank Danamon Jabar Catat Pertumbuhan Kredit 10%
A
A
A
BANDUNG - Di tengah semakin ketatnya persaingan pada semester I/2014, PT Bank Danamon Indonesia Tbk wilayah Jawa Barat berhasil membukukan kinerja cukup positif.
Vice President Regional Corporate Officer Bank Danamon Jabar Arief Setyahadi mengatakan, tantangan tahun ini semakin besar karena persaingan suku bunga simpanan yang sangat ketat.
Kondisi ini membuat Loan to Deposit Ratio (LDR) semakin tinggi. Angka LDR Danamon saat ini berkisar 95% dan ditargetkan menyentuh 92%.
Meski demikian, pihaknya berharap, capaian pada Semester I/2014 bisa berlanjut pada semester II/2014.
"Enam bulan pertama tahun ini penuh tantangan. Persaingan perbankan semakin ketat. Secara year to date, penyaluran kredit Bank Danamon pada semester pertama tahun ini tumbuh sekitar 10%," ujarnya kepada wartawan, belum lama ini.
Besaran penyaluran kredit Bank Danamon hingga akhir Juni 2014, kata Arief, sekitar Rp6,6 triliun termasuk dari Adira Finance yang memberi kontribusi sekitar Rp1,6 triliun.
"Sektor mikro memberi kontribusi terbesar dengan persentase sekitar 25% dari angka kredit atau sekitar Rp1,3 triliun," katanya.
Selain itu, pertumbuhan positif juga terjadi pada komersial dan Small-Medium Enterprise (SME) dengan keberhasilannya menggandeng sejumlah nasabah besar seperti Eiger.
"Kami harap target pertumbuhan penyaluran kredit tahun ini dapat menyentuh 15% sesuai instruksi Bank Indonesia. Semoga bisa tercapai di sisa semester ini," tutur dia.
Meskipun angka tersebut lebih kecil dibandingkan target yang dicanangkan pada awal tahun sebesar 20%. Pertumbuhan funding bank Danamon Jabar pada semester I/2014 sekitar 2%.
Hingga akhir tahun ini, diharapkan terjadi pertumbuhan funding hingga 4,1%. Untuk mendorong ini, pihaknya mengandalkan produk FlexiMax dan Danamon Lebih.
"Selain itu, ada juga Giro Lebih yang memberikan bebas biaya administrasi atau transfer jika semakin banyak melakukan transaksi. Kami juga bekerja sama dengan asuransi Manulife," katanya.
Pihaknya akan fokus melakukan konsolidasi sambil melihat perkembangan situasi politik hingga akhir tahun ini.
"Pasar di Amerika yang terbuka sangat positif karena akan mendorong pada ekspor dan trading. Kondisi ini cukup menguntungkan bagi kami. Karena sebagian besar nasabah kami bergerak di trading sedangkan di industri tidak terlalu banyak," pungkas Arief.
Vice President Regional Corporate Officer Bank Danamon Jabar Arief Setyahadi mengatakan, tantangan tahun ini semakin besar karena persaingan suku bunga simpanan yang sangat ketat.
Kondisi ini membuat Loan to Deposit Ratio (LDR) semakin tinggi. Angka LDR Danamon saat ini berkisar 95% dan ditargetkan menyentuh 92%.
Meski demikian, pihaknya berharap, capaian pada Semester I/2014 bisa berlanjut pada semester II/2014.
"Enam bulan pertama tahun ini penuh tantangan. Persaingan perbankan semakin ketat. Secara year to date, penyaluran kredit Bank Danamon pada semester pertama tahun ini tumbuh sekitar 10%," ujarnya kepada wartawan, belum lama ini.
Besaran penyaluran kredit Bank Danamon hingga akhir Juni 2014, kata Arief, sekitar Rp6,6 triliun termasuk dari Adira Finance yang memberi kontribusi sekitar Rp1,6 triliun.
"Sektor mikro memberi kontribusi terbesar dengan persentase sekitar 25% dari angka kredit atau sekitar Rp1,3 triliun," katanya.
Selain itu, pertumbuhan positif juga terjadi pada komersial dan Small-Medium Enterprise (SME) dengan keberhasilannya menggandeng sejumlah nasabah besar seperti Eiger.
"Kami harap target pertumbuhan penyaluran kredit tahun ini dapat menyentuh 15% sesuai instruksi Bank Indonesia. Semoga bisa tercapai di sisa semester ini," tutur dia.
Meskipun angka tersebut lebih kecil dibandingkan target yang dicanangkan pada awal tahun sebesar 20%. Pertumbuhan funding bank Danamon Jabar pada semester I/2014 sekitar 2%.
Hingga akhir tahun ini, diharapkan terjadi pertumbuhan funding hingga 4,1%. Untuk mendorong ini, pihaknya mengandalkan produk FlexiMax dan Danamon Lebih.
"Selain itu, ada juga Giro Lebih yang memberikan bebas biaya administrasi atau transfer jika semakin banyak melakukan transaksi. Kami juga bekerja sama dengan asuransi Manulife," katanya.
Pihaknya akan fokus melakukan konsolidasi sambil melihat perkembangan situasi politik hingga akhir tahun ini.
"Pasar di Amerika yang terbuka sangat positif karena akan mendorong pada ekspor dan trading. Kondisi ini cukup menguntungkan bagi kami. Karena sebagian besar nasabah kami bergerak di trading sedangkan di industri tidak terlalu banyak," pungkas Arief.
(izz)