Indeks Harga Properti Triwulan II/2014 Naik
Indeks Harga Properti Triwulan II/2014 Naik
A
A
A
JAKARTA - Kepala Departemen Statistik Bank Indonesia (BI) Hendy Sulistiowaty mengungkapkan, perkembangan indeks harga properti residensial di Indonesia triwulan I/2014 mengalami kenaikan dibanding triwulan sebelumnya.
"Harga properti residensial mengalami peningkatan, ini terlihat dari indeks harga properti pada triwulan II/2014 yang tumbuh 1,69%," ujar dia dalam sharing edukasi mengenai survei harga properti residensial di Gedung BI, Jakarta, Rabu (13/8/2014).
Peningkatan tersebut dinilai lebih tinggi dibandingkan pertumbuhan properti di triwulan sebelumnya yang sebesar 1,45% (qtq) atau naik sekitar 0,24% per triwulan.
"Sementara, secara tahunan kenaikan properti residensial mengalami angka perlambatan dari triwulan I/2014 yang sebesar 7,92% (yoy) menjadi 7,40% (yoy)," ujarnya.
Sehingga, perlambatannya turun sekitar 0,52% per triwulan. Selain itu, Hendy juga menjelaskan, perkembangan harga properti menurut tipe rumah mengalami kenaikan di semua tipe rumah. Terutama rumah tipe kecil yang tumbuh 2,09% (qtq).
"Angka ini lebih tinggi dibanding pertumbuhan triwulan sebelumnya 1,90% (qtq). Dengan kata lain, pertumbuhannya sekitar 0,19%," tutur dia.
Untuk rumah menengah tumbuh 1,79 % naik dari 1,65% (qtq). Sedangkan rumah besar dari 0,80% ke 1,20% (qtq). Dari perkembangan properti menurut regional, kenaikan harga properti residensial secara triwulan terjadi hampir di semua kota cakupan survei rerutama di Manado dan Makassar.
"Kenaikan harga di Manado dan Makassar terutama terjadi pada rumah tipe besar sejalan dengan tumbuhnya perekonomian di kedua wilayah tersebut sebagai gerbang pembangunan ekonomi di wilayah timur Indonesia," pungkas Hendy.
"Harga properti residensial mengalami peningkatan, ini terlihat dari indeks harga properti pada triwulan II/2014 yang tumbuh 1,69%," ujar dia dalam sharing edukasi mengenai survei harga properti residensial di Gedung BI, Jakarta, Rabu (13/8/2014).
Peningkatan tersebut dinilai lebih tinggi dibandingkan pertumbuhan properti di triwulan sebelumnya yang sebesar 1,45% (qtq) atau naik sekitar 0,24% per triwulan.
"Sementara, secara tahunan kenaikan properti residensial mengalami angka perlambatan dari triwulan I/2014 yang sebesar 7,92% (yoy) menjadi 7,40% (yoy)," ujarnya.
Sehingga, perlambatannya turun sekitar 0,52% per triwulan. Selain itu, Hendy juga menjelaskan, perkembangan harga properti menurut tipe rumah mengalami kenaikan di semua tipe rumah. Terutama rumah tipe kecil yang tumbuh 2,09% (qtq).
"Angka ini lebih tinggi dibanding pertumbuhan triwulan sebelumnya 1,90% (qtq). Dengan kata lain, pertumbuhannya sekitar 0,19%," tutur dia.
Untuk rumah menengah tumbuh 1,79 % naik dari 1,65% (qtq). Sedangkan rumah besar dari 0,80% ke 1,20% (qtq). Dari perkembangan properti menurut regional, kenaikan harga properti residensial secara triwulan terjadi hampir di semua kota cakupan survei rerutama di Manado dan Makassar.
"Kenaikan harga di Manado dan Makassar terutama terjadi pada rumah tipe besar sejalan dengan tumbuhnya perekonomian di kedua wilayah tersebut sebagai gerbang pembangunan ekonomi di wilayah timur Indonesia," pungkas Hendy.
(izz)
Explore More