PT Propan Raya Dukung Desain Bangunan Hijau
A
A
A
JAKARTA - Kantor Kementerian Pariwisata dan Ekonomi Kreatif mengapresiasi peluncuran sayembara Desain Arsitektur Nusantara 2014, bertema “Desain Desa Wisata Nusantara Hijau”, yang diselenggarakan PT Propan Raya.
Kegiatan yang dilaksanakan bekerja sama dengan Green Building Council Indonesia dan INIAS Resources Center ini diselaraskan dengan salah satu program Kemenparekraf, yaitu mengembangkan desa-desa wisata di berbagai kawasan potensial Indonesia.
Menteri Pariwisata dan Ekonomi Kreatif, Mari Elka Pangestu mengemukakan, langkah melestarikan dan mengembangkan desain arsitektur nusantara, tidak hanya sebagai upaya menjaga kearifan budaya lokal Indonesia, tapi juga melahirkan ikon-ikon desain bangunan yang menjadi daya tarik bagi para wisatawan untuk berkunjung ke Indonesia.
“Kaitan arsitektur dengan pariwisata memang tidak langsung, tetapi sangat berperan dalam memberikan nilai tambah pada dunia pariwisata. Estetika desain dan kualitas dari hotel, resor, museum, galeri adalah faktor-faktor penting yang mempengaruhi wisatawan berkunjung ke Indonesia,” ujar Mari dalam acara Malam Arsitektur Nusantara 2 dan Peluncuran Sayembara Desain Arsitektur Nusantara 2 di Cendrawasih Room, Jakarta Convention Center (JCC), pekan lalu.
Dia menuturkan, sejalan dengan program Kementerian Parekraf mengembangkan 16 kawasan strategis pariwisata nasional, ide kreatif dari para arsitek sangat diharapkan bisa memberikan kontribusi nilai tambah dengan merancang ikon desain arsitektur dan keindahan estetika. Ikon yang mampu mengikuti tuntutan modern, namun tidak meninggalkan keunikan dan kearifan lokal budaya setempat.
Sementara itu, Managing Director PT Propan Raya, Kris Adidarma mengatakan, sebagai perusahaan asli Indonesia dan produk-produk yang didesain sesuai dengan iklim tropis, pihaknya ingin berbuat sesuatu untuk bangsa dan negara melalui dukungan terhadap gerakan bangunan hijau dan kepedulian terhadap arsitektur nusantara.
“Kami mendukung penggiat bangunan hijau dan arsitektur nusantara untuk bersama-sama mewujudkan bangunan hijau dan mengembangkan arsitektur nusantara di bumi Indonesia tercinta,” ungkapnya.
Kris mengungkapkan, jangan sampai arsitek Indonesia didahului arsitek luar negeri dalam menciptakan karya desain arsitektur berkelas dunia.
Dia berharap, kontribusi industri arsitektur akan terus meningkat bukan hanya mengangkat budaya bangsa Indonesia, tetapi juga meningkatkan penerimaan devisa dengan kedatangan wisatawan mancanegara ke Indonesia melalui daya tarik keindahan desain arsitektur yang dapat menjadi ikon pariwisata serta budaya bangsa Indonesia. [info]
Kegiatan yang dilaksanakan bekerja sama dengan Green Building Council Indonesia dan INIAS Resources Center ini diselaraskan dengan salah satu program Kemenparekraf, yaitu mengembangkan desa-desa wisata di berbagai kawasan potensial Indonesia.
Menteri Pariwisata dan Ekonomi Kreatif, Mari Elka Pangestu mengemukakan, langkah melestarikan dan mengembangkan desain arsitektur nusantara, tidak hanya sebagai upaya menjaga kearifan budaya lokal Indonesia, tapi juga melahirkan ikon-ikon desain bangunan yang menjadi daya tarik bagi para wisatawan untuk berkunjung ke Indonesia.
“Kaitan arsitektur dengan pariwisata memang tidak langsung, tetapi sangat berperan dalam memberikan nilai tambah pada dunia pariwisata. Estetika desain dan kualitas dari hotel, resor, museum, galeri adalah faktor-faktor penting yang mempengaruhi wisatawan berkunjung ke Indonesia,” ujar Mari dalam acara Malam Arsitektur Nusantara 2 dan Peluncuran Sayembara Desain Arsitektur Nusantara 2 di Cendrawasih Room, Jakarta Convention Center (JCC), pekan lalu.
Dia menuturkan, sejalan dengan program Kementerian Parekraf mengembangkan 16 kawasan strategis pariwisata nasional, ide kreatif dari para arsitek sangat diharapkan bisa memberikan kontribusi nilai tambah dengan merancang ikon desain arsitektur dan keindahan estetika. Ikon yang mampu mengikuti tuntutan modern, namun tidak meninggalkan keunikan dan kearifan lokal budaya setempat.
Sementara itu, Managing Director PT Propan Raya, Kris Adidarma mengatakan, sebagai perusahaan asli Indonesia dan produk-produk yang didesain sesuai dengan iklim tropis, pihaknya ingin berbuat sesuatu untuk bangsa dan negara melalui dukungan terhadap gerakan bangunan hijau dan kepedulian terhadap arsitektur nusantara.
“Kami mendukung penggiat bangunan hijau dan arsitektur nusantara untuk bersama-sama mewujudkan bangunan hijau dan mengembangkan arsitektur nusantara di bumi Indonesia tercinta,” ungkapnya.
Kris mengungkapkan, jangan sampai arsitek Indonesia didahului arsitek luar negeri dalam menciptakan karya desain arsitektur berkelas dunia.
Dia berharap, kontribusi industri arsitektur akan terus meningkat bukan hanya mengangkat budaya bangsa Indonesia, tetapi juga meningkatkan penerimaan devisa dengan kedatangan wisatawan mancanegara ke Indonesia melalui daya tarik keindahan desain arsitektur yang dapat menjadi ikon pariwisata serta budaya bangsa Indonesia. [info]
(dmd)