Pertamina Klaim November BBM Bersubsidi Ludes
A
A
A
MANADO - PT Pertamina (Persero) mengklaim stok Bahan Bakar Minyak (BBM) bersubsidi ludes pada November 2014 pasca dicabutnya pengkitiran/penjatahan BBM di SPBU.
Sales Eksekutive BBM Retail PT Pertamina (Persero) Area Manado mengatakan, tak hanya di Sulawesi Utara (Sulut) BBM akan habis jika penyaluran 'los' setiap harinya, di Indonesia pun secara merata terjadi, jika demikian. Untuk saat ini di Sulut penyaluran masih normal.
Untuk daerah lain alasannya karena kuota APBNP dipotong 2 juta kilo liter (kl), dari 48 juta kl jadi 46 juta kl (premium solar kerosene).
Jadi dengan surat BPH Migas, SPBU tol tidak jual premium di jam tertentu dan tidak boleh jual solar, karena itu dikendalikan supaya masuk kuota.
"Infonya kalau disalurkan normal sesuai kebutuhan, bisa November se-Indonesia sudah habis semua BBM subsidi. Ini sesuai keterangan Ali Mundakir, vp Corporate Communication Pertamina, substitusi dengan pertamax dan solar non subsidi," ungkapnya, Rabu (27/8/2014).
"Dari 46 SPBU di Sulut, saat ini suplai masih normal 1.000 kl per hari. Jadi masyarakat tidak perlu khawatir, stok masih aman," jelasnya.
Lain halnya yang dikatakan Customer Relation Pertamina MOR VII Sulawesi Ibnu Adiwena. Menurutnya, stok BBM bersubsidi untuk wilayah Sulawesi saat ini sebanyak 142.789 kl, terbagi 63.319 kl premium dan 79.470 kl solar.
"Dari total stok saat ini, penyaluran premium perhari sebanyak 5.840 kl dan solar 5.135 kl. Ketahanan stok ini diprediksi masih memenuhi kebututhan 11 hari ke depan untuk premium dan 15 hari untuk BBM subsidi jenis solar," jelasnya.
Sales Eksekutive BBM Retail PT Pertamina (Persero) Area Manado mengatakan, tak hanya di Sulawesi Utara (Sulut) BBM akan habis jika penyaluran 'los' setiap harinya, di Indonesia pun secara merata terjadi, jika demikian. Untuk saat ini di Sulut penyaluran masih normal.
Untuk daerah lain alasannya karena kuota APBNP dipotong 2 juta kilo liter (kl), dari 48 juta kl jadi 46 juta kl (premium solar kerosene).
Jadi dengan surat BPH Migas, SPBU tol tidak jual premium di jam tertentu dan tidak boleh jual solar, karena itu dikendalikan supaya masuk kuota.
"Infonya kalau disalurkan normal sesuai kebutuhan, bisa November se-Indonesia sudah habis semua BBM subsidi. Ini sesuai keterangan Ali Mundakir, vp Corporate Communication Pertamina, substitusi dengan pertamax dan solar non subsidi," ungkapnya, Rabu (27/8/2014).
"Dari 46 SPBU di Sulut, saat ini suplai masih normal 1.000 kl per hari. Jadi masyarakat tidak perlu khawatir, stok masih aman," jelasnya.
Lain halnya yang dikatakan Customer Relation Pertamina MOR VII Sulawesi Ibnu Adiwena. Menurutnya, stok BBM bersubsidi untuk wilayah Sulawesi saat ini sebanyak 142.789 kl, terbagi 63.319 kl premium dan 79.470 kl solar.
"Dari total stok saat ini, penyaluran premium perhari sebanyak 5.840 kl dan solar 5.135 kl. Ketahanan stok ini diprediksi masih memenuhi kebututhan 11 hari ke depan untuk premium dan 15 hari untuk BBM subsidi jenis solar," jelasnya.
(gpr)