Program Oneintwenty Movement Ajak Pengusaha Naik Kelas
A
A
A
JAMBI - Program pengusaha naik kelas Oneintwenty Movement Pro Indonesia diluncurkan secara resmi oleh Wakil Gubernur Jambi Fachrori Umar di Ruang Pola Kantor Gubernur Jambi pada (26/8).
Pendiri Yayasan Pro Indonesia Budi Satria Isman mengatakan ini adalah gerakan nasional masyarakat wirausaha Indonesia yang bertujuan menyiapkan wirausaha menghadapi AFTA 2015. Sehingga mendorong terciptanya sejuta wirausaha hingga tahun 2020 di Indonesia.
One in twenty movement saat ini akan dilakukan di delapan kota besar di Indonesia. Masing-masing Jakarta, Bandung, Surabaya, Yoyakarta, Jambi, Palembang, Pekanbaru dan Padang.
Metode yang dikembangkan awalnya dengan menciptakan pelatih-pelatih bisnis, lalu dengan smart bussines map (SBM) dilakukan pembinaan secara terstruktur dan berkesinambungan.
“Program ini diharapkan dapat menjadikan pengusaha mikro, kecil dan menengah dan menjadikan mereka pengusaha naik kelas yang berkembang secara profesional,” ujar Budi Isman Pendiri Yayasan Pro Indonesia.
Disebutkannya dari 240 juta penduduk, hanya 1,66% saja yang menjadi pengusaha. Merujuk hal itu, tekadnya, pada tahun 2020 bisa mencetak 5% dari masyarakat Indonesia menjadi pengusaha. Misalnya dari 20 lulusan perguruan tinggi, 1 diantaranya adalah pengusaha.
Budi menambahkan, untuk mengubah mindset pengusaha dengan tidak menjadikan modal sebagai kendala utama begitu juga pasar. Jika permasalahan terkendala pasar, begitu banyak di antara retail dan pusat perbelanjaan yang masih terbuka dengan berbagai produk-produk pengusaha lokal.
Begitu juga modal. Karena jika usaha yang dimiliki bagus dan punya bussinesplan yang baik, akan ada banyak orang yang mau berinvestasi.
Mantan CEO Sari Husada (susu SGM) ini mengatakan, kondisi saat ini mindset kebanyakan masyarakat yang kurang berminat menjadi pengusaha, namun lebih banyak berharap menjadi pegawai negeri sipil (PNS). Dengan menjadi pengusaha maka menurutnya bakal tercipta lapangan kerja dan mengurangi angka pengangguran.
Sementara itu, Wakil Gubernur Jambi Fachrori Umar mengatakan memang perlu pembenahan-pembenahan untuk mendorong agar masyarakat tergerak menjadi pengusaha, terutama di bidang ilmu pengetahuan dan juga mental.
One in twenty Movement ini merupakan ide yang sangat bagus untuk menstabilkan ekonomi masyarakat. Bukan ekonomi kapitalis, melainkan ekonomi kerakyatan. "Ini berkaitan dengan kesejahteraan rakyat," ujar Fachrori Umar.
Pendiri Yayasan Pro Indonesia Budi Satria Isman mengatakan ini adalah gerakan nasional masyarakat wirausaha Indonesia yang bertujuan menyiapkan wirausaha menghadapi AFTA 2015. Sehingga mendorong terciptanya sejuta wirausaha hingga tahun 2020 di Indonesia.
One in twenty movement saat ini akan dilakukan di delapan kota besar di Indonesia. Masing-masing Jakarta, Bandung, Surabaya, Yoyakarta, Jambi, Palembang, Pekanbaru dan Padang.
Metode yang dikembangkan awalnya dengan menciptakan pelatih-pelatih bisnis, lalu dengan smart bussines map (SBM) dilakukan pembinaan secara terstruktur dan berkesinambungan.
“Program ini diharapkan dapat menjadikan pengusaha mikro, kecil dan menengah dan menjadikan mereka pengusaha naik kelas yang berkembang secara profesional,” ujar Budi Isman Pendiri Yayasan Pro Indonesia.
Disebutkannya dari 240 juta penduduk, hanya 1,66% saja yang menjadi pengusaha. Merujuk hal itu, tekadnya, pada tahun 2020 bisa mencetak 5% dari masyarakat Indonesia menjadi pengusaha. Misalnya dari 20 lulusan perguruan tinggi, 1 diantaranya adalah pengusaha.
Budi menambahkan, untuk mengubah mindset pengusaha dengan tidak menjadikan modal sebagai kendala utama begitu juga pasar. Jika permasalahan terkendala pasar, begitu banyak di antara retail dan pusat perbelanjaan yang masih terbuka dengan berbagai produk-produk pengusaha lokal.
Begitu juga modal. Karena jika usaha yang dimiliki bagus dan punya bussinesplan yang baik, akan ada banyak orang yang mau berinvestasi.
Mantan CEO Sari Husada (susu SGM) ini mengatakan, kondisi saat ini mindset kebanyakan masyarakat yang kurang berminat menjadi pengusaha, namun lebih banyak berharap menjadi pegawai negeri sipil (PNS). Dengan menjadi pengusaha maka menurutnya bakal tercipta lapangan kerja dan mengurangi angka pengangguran.
Sementara itu, Wakil Gubernur Jambi Fachrori Umar mengatakan memang perlu pembenahan-pembenahan untuk mendorong agar masyarakat tergerak menjadi pengusaha, terutama di bidang ilmu pengetahuan dan juga mental.
One in twenty Movement ini merupakan ide yang sangat bagus untuk menstabilkan ekonomi masyarakat. Bukan ekonomi kapitalis, melainkan ekonomi kerakyatan. "Ini berkaitan dengan kesejahteraan rakyat," ujar Fachrori Umar.
(dmd)