50 Ribu Ton Beras Akan Masuk Indonesia
A
A
A
JAKARTA - Direktur Utama Badan Urusan Logistik (Bulog) Sutarto Alimuso menjelaskan, sampai dengan Agustus, kondisi impor beras yang akan masuk ke dalam negeri sekitar 50 ribu ton.
"Sekitar segitu ya, tapi kita juga akan selalu melakukan evaluasi. Intinya beras kita sekarang sudah lebih dari 1,8 juta ton. Nah, dari 50 ribu tadi, sekitar 40 ribu itu barangkali diperkirakan sekarang baru masuk di pelabuhan jadi ya belumlah," ujarnya di Jakarta, Senin (1/9/2014).
Sutarto menegaskan, sampai Agustus ini, total impor yang baru masuk sekitar 10 ribu ton. Kemudian diharapkan nanti akan bertambah lagi. Paling tidak sekitar awal September ini masih sekitar 50 ribu ton.
"Nah, kalau sampai akhir tahun nanti, pemerintah itu menetapkan, stok Bulog sampai akhir tahun harus 2 juta ton. Kalau begitu, kan tentunya kita harus membeli dari dalam negeri, kemampuan produksi diminta untuk mengimpor 300 ribu ton," ujar dia.
Meskipun kondisinya demikan, Sutarto tak mau serta merta langsung melakukan impor karena harus ada evaluasi kondisi stok beras dalam negeri.
"Jadi gini, Selalu saya laporkan kepada pemrintah, kami baru mau impor kalau memang berdasarkan perhitungan memang kurang dan Harga juga tidak tergangu," tandasnya.
"Sekitar segitu ya, tapi kita juga akan selalu melakukan evaluasi. Intinya beras kita sekarang sudah lebih dari 1,8 juta ton. Nah, dari 50 ribu tadi, sekitar 40 ribu itu barangkali diperkirakan sekarang baru masuk di pelabuhan jadi ya belumlah," ujarnya di Jakarta, Senin (1/9/2014).
Sutarto menegaskan, sampai Agustus ini, total impor yang baru masuk sekitar 10 ribu ton. Kemudian diharapkan nanti akan bertambah lagi. Paling tidak sekitar awal September ini masih sekitar 50 ribu ton.
"Nah, kalau sampai akhir tahun nanti, pemerintah itu menetapkan, stok Bulog sampai akhir tahun harus 2 juta ton. Kalau begitu, kan tentunya kita harus membeli dari dalam negeri, kemampuan produksi diminta untuk mengimpor 300 ribu ton," ujar dia.
Meskipun kondisinya demikan, Sutarto tak mau serta merta langsung melakukan impor karena harus ada evaluasi kondisi stok beras dalam negeri.
"Jadi gini, Selalu saya laporkan kepada pemrintah, kami baru mau impor kalau memang berdasarkan perhitungan memang kurang dan Harga juga tidak tergangu," tandasnya.
(gpr)