Pemerintah Tingkatkan Investasi Penelitian Pertanian

Rabu, 03 September 2014 - 14:10 WIB
Pemerintah Tingkatkan...
Pemerintah Tingkatkan Investasi Penelitian Pertanian
A A A
PALEMBANG - Pemerintah berkomitmen terus meningkatkan investasi dalam penelitian pertanian, khususnya penguasaan ilmu pengetahuan dan teknologi (Iptek).

Pasalnya, pembangunan sistem informasi dan komunikasi pertanian jadi faktor penting suksesnya pembangunan modern. Terutama keamanan produksi pangan yang disebabkan ancaman perubahan iklim, degradasi lahan, dan air.

Menteri Pertanian (Mentan) Suswono mengungkapkan hal tersebut saat menjadi pembicara kunci dalam Seminar Internasional dan Kongres Konsorsium Bioteknologi Indonesia ke-6 di Palembang, Rabu (3/9).

"Salah satu inovasi sistem informasi pertanian adalah Kalender Tanam Terpadu yang sejak lama dikembangkan Badan Litbang, secara bertahap terus dikembangkan dan diintegrasikan seiring meningkatnya Iptek," kata Menteri Pertanian (Mentan) dalam rilisnya, Rabu (3/9/2014).

Menurutnya, Agustus 2014 bertepatan dengan Hari Teknologi Nasional ke-19 Kementan meresmikan Pusat Nano Teknologi. Kemudian bekerjasama dengan IPB, sejumlah perusahaan swasta, dan masyarakat nano pertanian, juga diresmikan Konsorsium Nanoteknologi.

"Investasi bidang penelitian genom juga dirintis dengan melengkapi laboratorium untuk analisis genom dan pengembangan molekul marka. Infrastruktur dan SDM Balibang juga terus ditingkatkan kualitasnya," paparnya.

Terkait kekhawatiran sebagian kalangan akan keamanan penggunaan teknologi modern, terutama rekayasa genetik, dia menegaskan bahwa pemerintah menerapkan aturan ketat untuk menjamin keamanan produk rekayasa genetik (PRG).

Contohnya, peraturan pelepasan varietas baru sangat memperhatikan faktor-faktor keamanan dengan membentuk Komisi Keamanan Hayati memalui Perpres, peraturan penelitian PRG, dan peraturan ekspor impor benih untuk penelitian.

"Meski PRG direkomendasikan aman untuk pakan, pangan, dan lingkungan, kami tidak akan merekomendasikannya untuk penggunaan secara luas jika hasil dan kualitasnya tidak jauh berbeda dari hasil pemuliaan konvensional," jelas Mentan.

Suswono berharap, penelitian bioteknologi pertanian dapat mengamankan kebutuhan terhadap pangan dan enerji saat ini dan masa yang akan datang.
(izz)
Berita Terkait
Strategi Penilaian Kinerja...
Strategi Penilaian Kinerja Kementerian Pertanian
Pengembangan Food Estate...
Pengembangan Food Estate Demi Jadikan Provinsi Kalteng Lumbung Pangan
Petani Parigi Moutong...
Petani Parigi Moutong Dimotivasi untuk Budidaya Jagung di Lahan Perkebunan Kelapa
Kabupaten Poso Dukung...
Kabupaten Poso Dukung Percepatan Tanam Melalui Sekolah Lapang
Jadikan Sektor Pertanian...
Jadikan Sektor Pertanian Sebagai Penyelamat Krisis
Kalau Bukan Penyuluh...
Kalau Bukan Penyuluh Siapa Lagi yang Bisa Menghubungkan Mentan dan Petani
Berita Terkini
Negara Baru BRICS Ini...
Negara Baru BRICS Ini Tolak Mata Uang Lokal untuk Transaksi Minyak, Pilih Dolar AS
8 menit yang lalu
Sepanjang Arus Mudik...
Sepanjang Arus Mudik Lebaran 2025, Tercatat Ada 1,7 Juta Kendaraan Keluar Jabotabek
7 jam yang lalu
Orang Terkaya di Thailand...
Orang Terkaya di Thailand Borong Saham Perbankan Rp6,1 Triliun
8 jam yang lalu
BRI Dorong UMKM Kota...
BRI Dorong UMKM Kota Depok Naik Kelas Lewat Program Klasterku, Pelaku Usaha Beri Apresiasi
10 jam yang lalu
Sri Mulyani Pede Mudik...
Sri Mulyani Pede Mudik dan Lebaran Angkat Ekonomi Daerah, Ini 2 Pendorongnya
10 jam yang lalu
Bagi-bagi Takjil dan...
Bagi-bagi Takjil dan Layanan Kesehatan, BNI Hadir di Posko Mudik Malang
11 jam yang lalu
Infografis
Pemerintah Baru Suriah...
Pemerintah Baru Suriah Bakal Tuntut Iran Rp4.870 Triliun
Copyright ©2025 SINDOnews.com All Rights Reserved