DPR Nilai Inalum Tak Berkaitan dengan Listrik di Sumut

Kamis, 04 September 2014 - 11:19 WIB
DPR Nilai Inalum Tak...
DPR Nilai Inalum Tak Berkaitan dengan Listrik di Sumut
A A A
JAKARTA - Anggota DPR dari Fraksi Golkar Zainudin Amali menegaskan, persoalan listrik di Sumatera Utara (Sumut) tidak bisa dikaitkan dengan PT Inalum. Pasalnya, tugas utama perusahaan tersebut bukan soal listrik melainkan aluminium.

"Operasi Inalum itu tentang alumunium, dan itu satu hal terpisah dari listrik. Listrik itu bukan urusannya Inalum, bukan main business Badan Usaha Milik Negara itu," kata Zainudin di Jakarta, Rabu (3/9/2014) malam.

Menurut dia, dalam pelaksanaannya, Inalum membutuhkan listrik. Karenan itu, kemudian membuat pembangkit listrik, untuk kebutuhan dia sendiri. Dari yang dihasilkan itu ada kapasitas yang tidak terpakai, yang bisa digunakan masyarakat di sekitarnya. Dan itu sudah disumbangkan Inalum melalui PLN setempat.

"Jadi, jangan dipersoalkan listriknya, harusnya PLN yang berpikir bagaimana menambah energi listrik di Sumut," ujarnya.

Dia menuturkan, di masa lalu Inalum memberikan daya sangat sedikit. Karena posisinya masih di tangan Jepang. Saat itu Inalum merupakan perusahaan milik asing (PMA), tapi sekarang sudah menjadi perusahaan nasional.

"Saya kira tentang penggunaan listrik itu berubah, sepanjang itu tidak dibutuhkan untuk operasinya mereka. Jadi boleh dipakai oleh masyarakat dengan ada hitung-hitungannya. Jadi Inalum enggak ada urusannya dengan listrik, itu sepenuhnya tanggung jawab PLN," ungkap politisi yang juga Wakil Ketua Komisi VII ini.

Pernyataan Zainudin ini menanggapi adanya pihak-pihak yang terlalu jauh mengaitkan Inalum dengan masalah listrik di Sumut. Bahkan, muncul kabar bahwa dengan dalih kecilnya sumbangsih daya listrik, Inalum akan dibubarkan.

Menanggapi kabar tersebut, Zainudin mengaku sangat tidak mempercayainya. Menurutnya kabar itu hanya mengada-ada, tidak masuk akal. Sebab proses pengambilalihan Inalum dari tangan Jepang merupakan hal yang tidak mudah dan membutuhkan biaya besar.

"Masa ya? Itu (kabar pembubaran) pikiran terlalu jauh, enggak mungkin dibubarkan. Kalau mau dibubarkan, ngapain kita ngotot kemarin ngambil dari Jepang. Kan kemarin kita keluar duit sekian dolar AS untuk membayar sahamnya Jepang agar kembali kepada kita dan Jepangnya pergi. Mana nasionalisme kita sebagai Bangsa?" tuturnya.

Untuk itu, sebagai anak bangsa harus berpikir panjang, jangan hanya kepentingan pribadi, kelompok, dan keluarga lalu tidak punya wibawa mempertahankan aset bangsa ini.

"Apalagi Inalum hanya satu-satunya di Indonesia, ini potensi industri yang harus dipelihara sepanjang masa," kata dia.
(izz)
Berita Terkait
Inalum Terbitkan Global...
Inalum Terbitkan Global Bond USD2,5 Miliar
Pasar Aluminium Menantang...
Pasar Aluminium Menantang 2 Tahun Terakhir, Inalum Cetak Kinerja Apik di Awal 2022
Beli Vale, Inalum Terbitkan...
Beli Vale, Inalum Terbitkan Global Bond Rp37,5 Triliun
Setelah Idul Fitri,...
Setelah Idul Fitri, Grup Mind Id Bekerja dengan 'New Normal'
Inalum Dapat Utangan,...
Inalum Dapat Utangan, Dua Mega-Proyek di Sumsel Akan Digarap
Minesterial Meeting...
Minesterial Meeting KTT G20, MIND ID Siap Menjadi Pemain Dunia Pengelolaan Tambang Berkelanjutan
Berita Terkini
Kabar Terbaru Nasib...
Kabar Terbaru Nasib Korban PHK Sritex, Ini Kata Menaker
3 jam yang lalu
Anwar Ibrahim: Malaysia...
Anwar Ibrahim: Malaysia Berdiri Bersama China di Tengah Ancaman Tarif AS
3 jam yang lalu
Rokok Ilegal Bukan Persoalan...
Rokok Ilegal Bukan Persoalan Sepele, Potensi Kerugian Negara hingga Rp97 Triliun
5 jam yang lalu
Populix Raih Pendanaan...
Populix Raih Pendanaan Seri B Senilai Rp72 Miliar
5 jam yang lalu
Perang Dagang Kian Sengit,...
Perang Dagang Kian Sengit, AS Siap Tampar China dengan Tarif 245%
5 jam yang lalu
Setiba dari Yordania,...
Setiba dari Yordania, Mentan Langsung Sidak Bulog dan PIHC
6 jam yang lalu
Infografis
Kapal Induk Kedua Tiba...
Kapal Induk Kedua Tiba di Timur Tengah, AS Serius Ancam Iran
Copyright ©2025 SINDOnews.com All Rights Reserved