HT: Periklanan di Indonesia Selalu Tumbuh Double Digit
A
A
A
JAKARTA - Bisnis periklanan memang selalu menggiurkan dan tidak akan pernah surut. selama ini iklan selalu tumbuh konsisten dengan angka double digit.
Hal ini disampaikan CEO MNC Group Hary Tanoesoedibjo saat memberikan pengarahan umum kepada karyawan Koran Sindo dan Sindonews.com di Auditorium MNC Tower, Jakarta, Kamis (11/9/2014).
"Iklan di Indonesia konsisten tumbuh double digit. Jadi iklan itu tetap sangat mengguirkan. Dunia iklan enggak akan surut," ucap pria yang kerap disapa HT ini.
HT menjelaskan, hingga saat ini, periklanan masih dikuasai oleh media televisi, disusul media cetak, media online, dan media jenis lainnya. Khusus media cetak, yang paling banyak menyerap alokasi periklanan adalah koran harian.
Pria kelahiran 26 September 1965 ini mengungkapkan, Koran Sindo dan Sindonews.com harus jeli bagaimana ikut dalam pertumbuhan periklanan tersebut.
"Kalau kita bicara konten itu tidak perlu diperdebatkan. Konten yang baik yang disukai pemirsa atau pembaca. Ini bisa diterapkan di koran kita. Kita harus bisa jadi top of mind di pemirsa kita," tukas dia.
Hal ini disampaikan CEO MNC Group Hary Tanoesoedibjo saat memberikan pengarahan umum kepada karyawan Koran Sindo dan Sindonews.com di Auditorium MNC Tower, Jakarta, Kamis (11/9/2014).
"Iklan di Indonesia konsisten tumbuh double digit. Jadi iklan itu tetap sangat mengguirkan. Dunia iklan enggak akan surut," ucap pria yang kerap disapa HT ini.
HT menjelaskan, hingga saat ini, periklanan masih dikuasai oleh media televisi, disusul media cetak, media online, dan media jenis lainnya. Khusus media cetak, yang paling banyak menyerap alokasi periklanan adalah koran harian.
Pria kelahiran 26 September 1965 ini mengungkapkan, Koran Sindo dan Sindonews.com harus jeli bagaimana ikut dalam pertumbuhan periklanan tersebut.
"Kalau kita bicara konten itu tidak perlu diperdebatkan. Konten yang baik yang disukai pemirsa atau pembaca. Ini bisa diterapkan di koran kita. Kita harus bisa jadi top of mind di pemirsa kita," tukas dia.
(gpr)