Pemerintah Target Ciptakan 10 Ribu Wirausahawan
A
A
A
SEMARANG - Pemerintah menargetkan dapat menciptakan 10 ribu wirausahawan setiap tahun di berbagai bidang usaha.
Hal itu dilakukan dengan melibatkan berbagai organisasi kemasyarakatan dengan menggelar pelatihan-pelatihan.
"Saya harapkan bisa lebih dari itu, namun perlu meningkatkan kualitas produk usaha melalui follow up dan pendampingan," kata Menteri Tenaga Kerja dan Transmigrasi (Menakertrans) Muhaimin Iskandar di Semarang, Senin (15/9/2014).
Menurutnya, peningkatan sumber daya manusia (SDM) dan dunia usaha Indonesia yang produktif, kompetitif, dan inovatif menjadi prasyarat untuk meningkatkan produksi dan pertumbuhan ekonomi.
Terlebih lagi pada 2020, Indonesia akan memasuki fase bonus demografi. Di mana, jumlah penduduk usia produktif lebih besar dibandingkan jumlah penduduk usia non produktif.
"Karena itu, salah satu strategi penaggulangan pengangguran muda terdidik adalah pengembangan dunia kewirausahaan," ujarnya.
Muhaimin terus mendorong terciptanya wirausaha baru melalui program-program andalan, seperti pengambangan padat karya produktif, terapan teknologi tepat guna.
Selain itu, pendayagunaan tenaga kerja mandiri, penumbuhan tenaga kerja pemuda mandiri professional, pelatihan produktivitas kewirausahaan, dan sebagainya.
Direktur Jenderal Pembinaan Penempatan Kerja Kemnakertrnas, Reyna Usman menambahkan, jumlah angka penganggguran di Indonesia cukup tinggi.
Saat ini setidaknya tidak kurang dari 63,8 juta pemuda dalam kondisi menganggur. Pemuda pengangguran ini lantaran banyak yang tidak memiliki jiwa wirausaha dan tidak memiliki keahlian.
"Angka itu mengalami penurunan dibandingkan jumlah pengangguran 2013 yang mencapai 7,15 juta jiwa," kata dia.
Hal itu dilakukan dengan melibatkan berbagai organisasi kemasyarakatan dengan menggelar pelatihan-pelatihan.
"Saya harapkan bisa lebih dari itu, namun perlu meningkatkan kualitas produk usaha melalui follow up dan pendampingan," kata Menteri Tenaga Kerja dan Transmigrasi (Menakertrans) Muhaimin Iskandar di Semarang, Senin (15/9/2014).
Menurutnya, peningkatan sumber daya manusia (SDM) dan dunia usaha Indonesia yang produktif, kompetitif, dan inovatif menjadi prasyarat untuk meningkatkan produksi dan pertumbuhan ekonomi.
Terlebih lagi pada 2020, Indonesia akan memasuki fase bonus demografi. Di mana, jumlah penduduk usia produktif lebih besar dibandingkan jumlah penduduk usia non produktif.
"Karena itu, salah satu strategi penaggulangan pengangguran muda terdidik adalah pengembangan dunia kewirausahaan," ujarnya.
Muhaimin terus mendorong terciptanya wirausaha baru melalui program-program andalan, seperti pengambangan padat karya produktif, terapan teknologi tepat guna.
Selain itu, pendayagunaan tenaga kerja mandiri, penumbuhan tenaga kerja pemuda mandiri professional, pelatihan produktivitas kewirausahaan, dan sebagainya.
Direktur Jenderal Pembinaan Penempatan Kerja Kemnakertrnas, Reyna Usman menambahkan, jumlah angka penganggguran di Indonesia cukup tinggi.
Saat ini setidaknya tidak kurang dari 63,8 juta pemuda dalam kondisi menganggur. Pemuda pengangguran ini lantaran banyak yang tidak memiliki jiwa wirausaha dan tidak memiliki keahlian.
"Angka itu mengalami penurunan dibandingkan jumlah pengangguran 2013 yang mencapai 7,15 juta jiwa," kata dia.
(dmd)