BEI Stop Sementara Saham Sekawan Intipratama
A
A
A
JAKARTA - PT Bursa Efek Indonesia (BEI) menyetop sementara perdagangan (suspensi) saham PT Sekawan Intipratama Tbk (SIAP) karena anjloknya harga kumulatif pada saham perseroan.
Kepala Divisi Pengawasan Transaksi BEI Irvan Susandy mengatakan, harga saham SIAP mengalami koreksi sebesar 193 atau 54,67% dari harga penutupan Rp353 pada 8 September menjadi Rp160 pada 23 September 2014.
"Dengan demikian, BEI perlu melakukan suspensi saham PT Sekawan Intipratama Tbk dalam rangka cooling down pada hari ini," kata dia, Rabu (24/9/2014).
Suspensi tersebut dilakukan di pasar reguler maupun tunai, dengan tujuan memberikan waktu memadai kepada pelaku pasar untuk emmpertimbangkan secara matang berdasarkan informasi yang ada dalam setiap pengambilan keputusan investasinya di saham SIAP.
Selain itu, dia juga mengingatkan kepada para pihak yang berkepentingan untuk memperhatikan keterbukan informasi yang disampaikan perseroan.
Sekedar informasi, SIAP dalam waktu dekat akan mengakuisisi perusahaan distribusi bahan bakar minyak (BBM) dan pelumas. Hal itu dilakukan untuk mendukung kegiatan bisnis anak perusahaannya, PT Indo Wana Bara Mining Coal.
Kepala Divisi Pengawasan Transaksi BEI Irvan Susandy mengatakan, harga saham SIAP mengalami koreksi sebesar 193 atau 54,67% dari harga penutupan Rp353 pada 8 September menjadi Rp160 pada 23 September 2014.
"Dengan demikian, BEI perlu melakukan suspensi saham PT Sekawan Intipratama Tbk dalam rangka cooling down pada hari ini," kata dia, Rabu (24/9/2014).
Suspensi tersebut dilakukan di pasar reguler maupun tunai, dengan tujuan memberikan waktu memadai kepada pelaku pasar untuk emmpertimbangkan secara matang berdasarkan informasi yang ada dalam setiap pengambilan keputusan investasinya di saham SIAP.
Selain itu, dia juga mengingatkan kepada para pihak yang berkepentingan untuk memperhatikan keterbukan informasi yang disampaikan perseroan.
Sekedar informasi, SIAP dalam waktu dekat akan mengakuisisi perusahaan distribusi bahan bakar minyak (BBM) dan pelumas. Hal itu dilakukan untuk mendukung kegiatan bisnis anak perusahaannya, PT Indo Wana Bara Mining Coal.
(rna)