Pefindo Tegaskan Peringkat Buana Finance A-
A
A
A
JAKARTA - PT Pemeringkat Efek Indonesia (Pefindo) menegaskan peringkat idA- untuk PT Buana Finance Tbk (BBLD), dengan prospek stabil.
Analis Pefindo Putri Amanda mengatakan, peringkat tersebut mencerminkan posisi perusahaan yang baik dan berpengalaman dalam bisnis sewa pembiayaan (sewa guna usaha), dan permodalan yang sangat kuat.
"Selain itu, profitabilitas perusahaan yang sehat," kata dia dalam rilisnya, Rabu (8/10/2014).
Kendati demikian, peringkat itu dibatasi eksposur terhadap sektor bisnis yang cyclical dan rasio kredit macet (non-performing receivables/NPR) yang di bawah rata-rata. Peringkat yang sama juga diberikan untuk medium term notes (MTN) I/2013 senilai Rp150 miliar yang diterbitkan perseroan. MTN I/2013 senilai Rp150 miliar akan jatuh tempo pada 19 November 2014.
Menurut dia, kesiapan perusahaan dalam memenuhi kewajiban MTN yang akan jatuh tempo didukung nilai kas dan setara kas sebesar Rp164,4 miliar pada akhir Juni 2014, dan penerimaan rata-rata angsuran pembiayaan sebesar Rp250 miliar per bulan.
Selain itu, Pefindo juga menegaskan peringkat idAA- untuk PT Surya Artha Nusantara Finance (SANF), dengan prospek stabil.
Peringkat mencerminkan dukungan yang kuat dari PT Astra internasional (ASII), pangsa pasar perusahaan yang kuat di bisnis pembiayaan alat berat, dan permodalan yang kuat. Namun, peringkat dibatasi kualitas aset perusahaan yang di bawah rata-rata, dan ketatnya kompetisi.
Sementara peringkat PT Bank Panin tetap idAA, dengan prospek stabil. Peringkat itu mencerminkan posisi perusahaan yang sangat kuat di segmen kredit komersial dan retail, tingkat permodalan serta dukungan kuat dari kelompok ANZ Banking Group, meski dibatasi tingkat profitabilitas perusahaan yang rata-rata.
Adapun peringkat PT Modernland Realty Tbk (MDLN) dinaikan dari idA- menjadi idA. Prospek peringkat perusahaan juga dinaikan menjadi stabil dari positif.
Peningkatan peringkat karena membaiknya posisi bisnis perusahaan setelah akuisisi proyek Jakarta Garden City (JGC). Peringkat itu mencerminkan cadangan lahan perseroan yang besar, kualitas aset yang baik, dan proteksi arus kas perusahaan yang kuat.
Namun demikian, peringkat dibatasi leverage keuangan yang moderat, kurangnya recurring income, dan risiko pengembangan proyek baru di lokasi baru.
Analis Pefindo Putri Amanda mengatakan, peringkat tersebut mencerminkan posisi perusahaan yang baik dan berpengalaman dalam bisnis sewa pembiayaan (sewa guna usaha), dan permodalan yang sangat kuat.
"Selain itu, profitabilitas perusahaan yang sehat," kata dia dalam rilisnya, Rabu (8/10/2014).
Kendati demikian, peringkat itu dibatasi eksposur terhadap sektor bisnis yang cyclical dan rasio kredit macet (non-performing receivables/NPR) yang di bawah rata-rata. Peringkat yang sama juga diberikan untuk medium term notes (MTN) I/2013 senilai Rp150 miliar yang diterbitkan perseroan. MTN I/2013 senilai Rp150 miliar akan jatuh tempo pada 19 November 2014.
Menurut dia, kesiapan perusahaan dalam memenuhi kewajiban MTN yang akan jatuh tempo didukung nilai kas dan setara kas sebesar Rp164,4 miliar pada akhir Juni 2014, dan penerimaan rata-rata angsuran pembiayaan sebesar Rp250 miliar per bulan.
Selain itu, Pefindo juga menegaskan peringkat idAA- untuk PT Surya Artha Nusantara Finance (SANF), dengan prospek stabil.
Peringkat mencerminkan dukungan yang kuat dari PT Astra internasional (ASII), pangsa pasar perusahaan yang kuat di bisnis pembiayaan alat berat, dan permodalan yang kuat. Namun, peringkat dibatasi kualitas aset perusahaan yang di bawah rata-rata, dan ketatnya kompetisi.
Sementara peringkat PT Bank Panin tetap idAA, dengan prospek stabil. Peringkat itu mencerminkan posisi perusahaan yang sangat kuat di segmen kredit komersial dan retail, tingkat permodalan serta dukungan kuat dari kelompok ANZ Banking Group, meski dibatasi tingkat profitabilitas perusahaan yang rata-rata.
Adapun peringkat PT Modernland Realty Tbk (MDLN) dinaikan dari idA- menjadi idA. Prospek peringkat perusahaan juga dinaikan menjadi stabil dari positif.
Peningkatan peringkat karena membaiknya posisi bisnis perusahaan setelah akuisisi proyek Jakarta Garden City (JGC). Peringkat itu mencerminkan cadangan lahan perseroan yang besar, kualitas aset yang baik, dan proteksi arus kas perusahaan yang kuat.
Namun demikian, peringkat dibatasi leverage keuangan yang moderat, kurangnya recurring income, dan risiko pengembangan proyek baru di lokasi baru.
(rna)