Mood IHSG Menguat Diprediksi Masih Minim

Kamis, 09 Oktober 2014 - 08:09 WIB
Mood IHSG Menguat Diprediksi Masih Minim
Mood IHSG Menguat Diprediksi Masih Minim
A A A
JAKARTA - Indeks Harga Saham Gabungan (IHSG) pada perdagangan hari ini diprediksi masih berpeluang kembali terkoreksi karena sedikitnya sentimen positif di pasar, sehingga mood IHSG untuk menguat masih minim.

Kepala Riset Woori Korindo Securities Indonesia Reza Priyambada mengatakan, IHSG membentuk pola separating lines kembali mendekati lower bollinger band (LBB). MACD kembali melanjutkan pelemahannya dengan histogram negatif yang memanjang. RSI, Stochastic, dan William’s %R kembali berbalik melemah.

Laju IHSG kemarin berada di bawah kisaran target support 4.985-5.020. Setelah target support kembali ditabrak, laju IHSG berpeluang kembali bergerak turun.

"Apalagi dengan masih belum adanya sentiment positif yang mampu membalikkan pasar maka mood IHSG untuk bergerak naik pun menjadi berkurang," kata dia, Kamis (9/10/2014).

Dia memprediksi, IHSG akan berada pada rentang support 4.925-4.936 dan resisten 4.978-5.010. Sementara IHSG kemarin kembali mengalami pelemahan. Pasca mendapat sentimen negatif dari imbas pelemahan laju bursa saham global setelah dirilisnya penurunan outlook pertumbuhan ekonomi global oleh IMF, secara kebetulan laju IHSG juga mengalami pelemahan seiring dengan hasil sidang MPR yang tidak sesuai harapan.

Pelaku pasar awalnya berharap, pimpinan MPR akan diambil dari para anggota parlemen dari DPD untuk menjaga netralitas, namun nyatanya pimpinan MPR lebih banyak dikuasai oleh anggota partai yang kebetulan juga berseberangan dengan koalisi dari pemerintahan Jokowi-JK.

Pelaku pasar mengkhawatirkan nantinya program-proram pembangunan pemerintahan Jokowi-JK akan banyak hambatan di tingkat parlemen.

"Akan tetapi, menurut kami, sepanjang pemerintah dan para anggota parlemen dapat akur dan bekerja sama maka nantinya dapat memberikan imbas positif bagi pasar yang juga dibarengi dengan membaiknya laju rupiah dan perbaikan data-data makroekonomi lainnya," tutur dia.

Masih berlanjutnya aksi jual asing dan kembali terdepresiasinya rupiah membuat IHSG terpental dan bahkan lebih dalam seiring dengan masih berlanjutnya pelemahan laju bursa saham Eropa.
(rna)
Copyright ©2024 SINDOnews.com
All Rights Reserved
berita/ rendering in 0.5678 seconds (0.1#10.140)