INACA Dorong Bisnis Penerbangan Charter Indonesia

Rabu, 15 Oktober 2014 - 12:47 WIB
INACA Dorong Bisnis Penerbangan Charter Indonesia
INACA Dorong Bisnis Penerbangan Charter Indonesia
A A A
JAKARTA - Asosiasi Penerbangan Nasional (Indonesia National Air Carriers Association/INACA) mendorong bisnis penerbangan charter nasional agar dapat bersaing di tingkat regional.

Sehingga, dapat berkontribusi terhadap pertumbuhan ekonomi nasional sekaligus memberikan keuntungan sosial bagi masyarakat.

Seiring dengan pemberlakuan Masyarakat Ekonomi ASEAN (MEA) pada 2015, perusahaan penerbangan charter nasional membutuhkan dukungan berupa kepastian regulasi dan kesiapan infrastruktur.

"Termasuk keberadaan fasilitas pemeliharaan serta ketersediaan suku cadang pesawat guna meningkatkan daya saing ketika melakukan ekspansi bisnis di kawasan," ujar Ketua Umum INACA Arif Wibowo di sela Indonesia Business Charter Aviation Summit 2014 di Jakarta, Rabu (15/10/2014).

Dia mengungkapkan, terciptanya iklim usaha yang kondusif juga diharapkan dengan terbentuknya standar global perusahaan penerbangan charter berupa sertifikasi IS-BAO yang diakui dan diterima secara internasional.

"Perlu juga kolaborasi regulator, pengelola bandara, serta maskapai agar bisnis penerbangan charter memiliki peran lebih signifikan dalam mendorong pertumbuhan ekonomi nasional," terang Arif.

Ketua Penerbangan Tidak Berjadwal INACA Denon Prawiraatmadja mengatakan, regulasi, fasilitas, kepastian politik, biaya dan harga produksi jasa penerbangan serta infrastruktur menjadi tantangan perusahaan penerbangan charter di Indonesia.

Dia mengatakan, ‎dengan ceruk pasar yang baru mencapai 5% dari seluruh jasa penerbangan nasional, pada 2013 perusahaan penerbangan charter kami perkirakan mencapai nilai penjualan hingga USD530 juta. Artinya, pangsa pasarnya masih cukup luas.

Denon menjelaskan, komposisi armada pesawat carter di Indonesia baru mencapai 253 unit dibanding 442 unit pesawat yang terbang secara berjadwal.

"Secara umum penerbangan charter di Indonesia masih didominasi transportasi personel perusahaan migas, VIP, ambulans udara, survei udara, dan penerbangan khusus bagi turis," terang dia.
(izz)
Copyright ©2024 SINDOnews.com
All Rights Reserved
berita/ rendering in 0.6799 seconds (0.1#10.140)