Industri Properti Lombok Incar Pasar Surabaya
A
A
A
SURABAYA - Masyarakat Kota Pahlawan Surabaya menjadi bidikan utama developer-developer untuk pemasaran properti. Kali ini, Property Anemalou Resort asal Prancis yakin bisa mendapatkan 70% pasar di Surabaya, sedangkan 30% berasal kota-kota lain.
Angka tersebut akan terpenuhi, karena masyarakat Kota Surabaya memiliki perbedaan dengan kota-kota lain. Warga Surabaya memiliki ciri lebih memilih untuk berinvestasi berupa properti. Mereka sadar, properti sangat penting untuk asset dan keturunan mereka mendatang. Selain itu, keuntungan berinvestasi properti lebih cepat mendapatkan keuntungan.
“Target kami warga Surabaya yang memiliki asset di Anemalou sebesar 70%, sisanya kota lain,” kata Merri Yustina, Marketing Director Anemalou Resort&Beach Club-Sire & Gili Lombok, Rabu (15/10/2014).
Merri mengatakan, untuk menggaet masyarakat Surabaya, pihaknya tidak main-main dalam bermain properti. Saat ini, dalam pembangunan di Lombok, investasi yang dikeluarkan sebesar Rp200 miliar. Anggaran ini untuk properti dengan konsep menghadap ke laut. Konsep ini langsung mendapat tanggapan dari konsumen. Mereka sangat tertarik untuk membeli apartemen yang di dirikan Anemalou ini.
Ketertarikan konsumen diwujudkan dengan pemesanan yang mencapai 20%. Pemesanan tidak hanya didominasi warga lokal, tetapi warga non Indonesia juga tertarik. Mereka ingin berinvestasi memiliki tempat peristirahatan di Indonesia. Rata-rata, warga asing yang berminat memiliki apartemen di Lombok berasal dari China, Hongkok, Australia, Australia dan Malaysia.
“Lombak sudah menjadi tempat berlibur setelah Bali, makanya banyak warga asing yang berminat,” ujar dia.
Untuk pembangunan apartemen ini, Merri menegaskan kalau apartemen akan berdiri diatas lahan seluas 2,5 hektar. Di atas lahan akan berdiri 230 villa dan 180 room yang berbentuk kondotel. Hal ini dilakukan karena pasar di Lombok sedang menyukai desain tempat tinggal seperti ini. “Warga asing mengedolakan konsep kondotel, mereka ingin dalam satu bangunan banyak konsepnya,” papar dia.
Sementara Manager Director Anemalou Philippe Priderre menambahkan, keputusan untuk mendirikan apartemen dan villa ke Lombok karena saat ini perkembangan ekonomi Lombok mulai berjalan dengan baik. Banyak turis yang datang untuk melihat keindahan alam, mereka menjadikan pantai sebagai tujuan utama.
“Laut menjadi andalan untuk mendirikan apartemen. Kami yakin apartemen ini akan banyak peminatnya,” katanya.
Dari analisa yang dilakukan, pertumbuhan turis yang masuk ke Lombok meningkat. Tak main-main, peningkatannya mencapai 130% dari tahun lalu. Bahkan diprediksi pertumbuhan pengunjuk bakal melesat tinggi. hal ini dipicu kebijakan pemerintah yang membuka diri terhadap perkembangan perekonomian.
Angka tersebut akan terpenuhi, karena masyarakat Kota Surabaya memiliki perbedaan dengan kota-kota lain. Warga Surabaya memiliki ciri lebih memilih untuk berinvestasi berupa properti. Mereka sadar, properti sangat penting untuk asset dan keturunan mereka mendatang. Selain itu, keuntungan berinvestasi properti lebih cepat mendapatkan keuntungan.
“Target kami warga Surabaya yang memiliki asset di Anemalou sebesar 70%, sisanya kota lain,” kata Merri Yustina, Marketing Director Anemalou Resort&Beach Club-Sire & Gili Lombok, Rabu (15/10/2014).
Merri mengatakan, untuk menggaet masyarakat Surabaya, pihaknya tidak main-main dalam bermain properti. Saat ini, dalam pembangunan di Lombok, investasi yang dikeluarkan sebesar Rp200 miliar. Anggaran ini untuk properti dengan konsep menghadap ke laut. Konsep ini langsung mendapat tanggapan dari konsumen. Mereka sangat tertarik untuk membeli apartemen yang di dirikan Anemalou ini.
Ketertarikan konsumen diwujudkan dengan pemesanan yang mencapai 20%. Pemesanan tidak hanya didominasi warga lokal, tetapi warga non Indonesia juga tertarik. Mereka ingin berinvestasi memiliki tempat peristirahatan di Indonesia. Rata-rata, warga asing yang berminat memiliki apartemen di Lombok berasal dari China, Hongkok, Australia, Australia dan Malaysia.
“Lombak sudah menjadi tempat berlibur setelah Bali, makanya banyak warga asing yang berminat,” ujar dia.
Untuk pembangunan apartemen ini, Merri menegaskan kalau apartemen akan berdiri diatas lahan seluas 2,5 hektar. Di atas lahan akan berdiri 230 villa dan 180 room yang berbentuk kondotel. Hal ini dilakukan karena pasar di Lombok sedang menyukai desain tempat tinggal seperti ini. “Warga asing mengedolakan konsep kondotel, mereka ingin dalam satu bangunan banyak konsepnya,” papar dia.
Sementara Manager Director Anemalou Philippe Priderre menambahkan, keputusan untuk mendirikan apartemen dan villa ke Lombok karena saat ini perkembangan ekonomi Lombok mulai berjalan dengan baik. Banyak turis yang datang untuk melihat keindahan alam, mereka menjadikan pantai sebagai tujuan utama.
“Laut menjadi andalan untuk mendirikan apartemen. Kami yakin apartemen ini akan banyak peminatnya,” katanya.
Dari analisa yang dilakukan, pertumbuhan turis yang masuk ke Lombok meningkat. Tak main-main, peningkatannya mencapai 130% dari tahun lalu. Bahkan diprediksi pertumbuhan pengunjuk bakal melesat tinggi. hal ini dipicu kebijakan pemerintah yang membuka diri terhadap perkembangan perekonomian.
(gpr)