Sistem C-BEST Next-G Ditarget Tangani 3 Juta Investor
A
A
A
JAKARTA - PT Kustodian Sentral Efek Indonesia (KSEI) menargetkan Central Depository and Book Entry Settlement System (C-BEST) Next Generation (Next-G) mampu menangani hingga 3 juta investor pasar modal Indonesia dengan kapasitas pemrosesan penyediaan transaksi yang ditingkatkan lebih dari 6 kali lipat kapasitas sebelumnya atau sekitar 20.000 penyelesaian transaksi per menit.
Berdasarkan data yang dimiliki KSEI, pada tahun 2013, total penyelesaian transaksi bursa melalui C-BEST sebesar 1,34 triliun unit dengan frekuensi mencapai 37,5 juta.
"Jumlah ini mengalami peningkatan dari 2012, dengan jumlah penyelesaian transaksi sebesar 1,05 triliun unit dengan frekuensi sebesar 29,9 juta. Peningkatan jumlah ini diprediksi akan terus berlanjut setiap tahun," jelas Dirktur Utama KSEI Heri Sunaryadi di Jakarta, Jumat (17/10/2014).
Proses pemilihan vendor telah dilakukan sejak 2013 dengan proses yang cukup ketat dan mengacu pada spesifikasi dan kebutuhan yang diperlukan. Program C-BEST Next-Gyang dikembangkan nantinya dapat mengakomodir message dengan format SWIFT ISO 20022 yang berlaku internasional. Hal ini akan memudahkan KSEI dalam melakukan Cross Border Settlement dengan negara lain kedepannya.
"Ini juga menjadi upaya untuk mengantisipasi Masyarakat Ekonomi ASEAN (MEA) tahun depan dimana persaingan pasar akan lebih ketat dan berada pada level internasional. Dari beberapa tahapan pengembangan yang harus dilakukan, sistem C-BEST Next-G ini ditargetkan dapat selesai diimplementasikan pada Desember 2016," tambahnya.
(Baca: KSEI Resmikan Pengembangan Proyek C-Best Next-G)
Berdasarkan data yang dimiliki KSEI, pada tahun 2013, total penyelesaian transaksi bursa melalui C-BEST sebesar 1,34 triliun unit dengan frekuensi mencapai 37,5 juta.
"Jumlah ini mengalami peningkatan dari 2012, dengan jumlah penyelesaian transaksi sebesar 1,05 triliun unit dengan frekuensi sebesar 29,9 juta. Peningkatan jumlah ini diprediksi akan terus berlanjut setiap tahun," jelas Dirktur Utama KSEI Heri Sunaryadi di Jakarta, Jumat (17/10/2014).
Proses pemilihan vendor telah dilakukan sejak 2013 dengan proses yang cukup ketat dan mengacu pada spesifikasi dan kebutuhan yang diperlukan. Program C-BEST Next-Gyang dikembangkan nantinya dapat mengakomodir message dengan format SWIFT ISO 20022 yang berlaku internasional. Hal ini akan memudahkan KSEI dalam melakukan Cross Border Settlement dengan negara lain kedepannya.
"Ini juga menjadi upaya untuk mengantisipasi Masyarakat Ekonomi ASEAN (MEA) tahun depan dimana persaingan pasar akan lebih ketat dan berada pada level internasional. Dari beberapa tahapan pengembangan yang harus dilakukan, sistem C-BEST Next-G ini ditargetkan dapat selesai diimplementasikan pada Desember 2016," tambahnya.
(Baca: KSEI Resmikan Pengembangan Proyek C-Best Next-G)
(gpr)