Juli-September Kinerja Operasional KSEI Meningkat
A
A
A
JAKARTA - PT Kustodian Sentral Efek Indonesia (KSEI) mencatatkan beberapa peningkatan pada kinerja operasional selama periode triwulan III-2014 (Juli-September 2014).
Total nilai aset yang tercatat di C-BEST mengalami kenaikan 6,21% atau Rp184,06 triliun dibandingkan dengan periode triwulan II-2014 (Juni 2014) yang sebesar Rp2.965,28 triliun menjadi Rp3.149,34 triliun.
Salah satu penyebab kenaikan karena adanya peningkatan nilai aset pada jenis Efek saham sebesar Rp117,48 triliun di triwulan II ke Triwulan III.
Dalam keterangan tertulis yang diterima Sindonews, Senin (20/10/2014), peningkatan tersebut juga disebabkan adanya pergerakan Indeks Harga Saham Gabungan (IHSG) yang mengalami kenaikan sejak penutupan di akhir bulan Juni hingga September 2014 sebesar 259,00 poin atau 5,31%.
Total aset yang tercatat di KSEI tersebut didominasi oleh jenis Efek saham dengan total nilai sebesar Rp2.856,88 triliun atau sekitar 90% dari total nilai aset. Kepemilikan saham selama triwulan III-2014 masih didominasi oleh porsi investor asing sebesar 65% dari total kepemilikan saham.
"Kondisi politik Indonesia pada masa pemilihan umum dan penentuan presiden terpilih pada Juli 2014 menjadi perhatian bagi investor, khususnya investor asing," ujar manajemen.
Namun, hal tersebut tidak mengurangi minat investor asing untuk berinvestasi di pasar modal Indonesia, yang terlihat dari nilai kepemilikan saham yang mengalami peningkatan sebesar Rp128,01 triliun dibandingkan triwulan II.
Sedangkan kepemilikan saham investor lokal secara persentase sebesar 35%. Meski dari sisi persentase mengalami penurunan, namun nilai kepemilikan saham investor lokal tercatat mengalami peningkatan Rp49,47 triliun.
Berbeda dengan komposisi kepemilikan saham, komposisi kepemilikan investor lokal pada obligasi korporasi dan sukuk cukup mendominasi. Kepemilikan investor lokal pada obligasi korporasi dan sukuk pada triwulan III-2014 mencapai 91%. Nilai ini mengalami penurunan 1% dibandingkan dengan triwulan II.
Pada periode yang sama, kegiatan Tindakan Korporasi (Corporate Action) yang didistribusikan melalui KSEI terdapat 811 aktivitas, menurun 31% dari periode sebelumnya.
Hal ini dikarenakan kegiatan RUPS/RUPO yang pada umumnya diselenggarakan oleh Emiten pada pertengahan tahun, mulai menurun frekuensinya memasuki periode triwulan III.
"Aktivitas Tindakan Korporasi terbanyak pada periode ini dicatatkan pada Pembayaran Bunga Obligasi sebanyak 575 kali," ungkapnya.
Selama triwulan III tahun 2014, KSEI telah melakukan distribusi Tindakan Korporasi pembayaran dividen dan bunga surat utang dengan total dana sebesar Rp22.846,81 miliar (turun sekitar 24% dari triwulan II) dan USD18,78 juta (naik 500% dari triwulan II).
Pertumbuhan jumlah investor, menjadi fokus lain yang menjadi perhatian KSEI. Pada periode ini, jumlah investor pasar modal Indonesia dengan mengacu pada jumlah Single Investor Identification (SID) yang tercatat di KSEI, merangkak tipis sebesar 0,74%.
Namun, secara keseluruhan, jumlah ini secara konsisten terus mengalami peningkatan sejak periode triwulan I, mengikuti tren kenaikan jumlah Sub Rekening Efek yang naik 0,55% dibanding periode sebelumnya dan Login ke Fasilitas AKSes (Acuan Kepemilikan Sekuritas) yang naik 3,58%.
Total nilai aset yang tercatat di C-BEST mengalami kenaikan 6,21% atau Rp184,06 triliun dibandingkan dengan periode triwulan II-2014 (Juni 2014) yang sebesar Rp2.965,28 triliun menjadi Rp3.149,34 triliun.
Salah satu penyebab kenaikan karena adanya peningkatan nilai aset pada jenis Efek saham sebesar Rp117,48 triliun di triwulan II ke Triwulan III.
Dalam keterangan tertulis yang diterima Sindonews, Senin (20/10/2014), peningkatan tersebut juga disebabkan adanya pergerakan Indeks Harga Saham Gabungan (IHSG) yang mengalami kenaikan sejak penutupan di akhir bulan Juni hingga September 2014 sebesar 259,00 poin atau 5,31%.
Total aset yang tercatat di KSEI tersebut didominasi oleh jenis Efek saham dengan total nilai sebesar Rp2.856,88 triliun atau sekitar 90% dari total nilai aset. Kepemilikan saham selama triwulan III-2014 masih didominasi oleh porsi investor asing sebesar 65% dari total kepemilikan saham.
"Kondisi politik Indonesia pada masa pemilihan umum dan penentuan presiden terpilih pada Juli 2014 menjadi perhatian bagi investor, khususnya investor asing," ujar manajemen.
Namun, hal tersebut tidak mengurangi minat investor asing untuk berinvestasi di pasar modal Indonesia, yang terlihat dari nilai kepemilikan saham yang mengalami peningkatan sebesar Rp128,01 triliun dibandingkan triwulan II.
Sedangkan kepemilikan saham investor lokal secara persentase sebesar 35%. Meski dari sisi persentase mengalami penurunan, namun nilai kepemilikan saham investor lokal tercatat mengalami peningkatan Rp49,47 triliun.
Berbeda dengan komposisi kepemilikan saham, komposisi kepemilikan investor lokal pada obligasi korporasi dan sukuk cukup mendominasi. Kepemilikan investor lokal pada obligasi korporasi dan sukuk pada triwulan III-2014 mencapai 91%. Nilai ini mengalami penurunan 1% dibandingkan dengan triwulan II.
Pada periode yang sama, kegiatan Tindakan Korporasi (Corporate Action) yang didistribusikan melalui KSEI terdapat 811 aktivitas, menurun 31% dari periode sebelumnya.
Hal ini dikarenakan kegiatan RUPS/RUPO yang pada umumnya diselenggarakan oleh Emiten pada pertengahan tahun, mulai menurun frekuensinya memasuki periode triwulan III.
"Aktivitas Tindakan Korporasi terbanyak pada periode ini dicatatkan pada Pembayaran Bunga Obligasi sebanyak 575 kali," ungkapnya.
Selama triwulan III tahun 2014, KSEI telah melakukan distribusi Tindakan Korporasi pembayaran dividen dan bunga surat utang dengan total dana sebesar Rp22.846,81 miliar (turun sekitar 24% dari triwulan II) dan USD18,78 juta (naik 500% dari triwulan II).
Pertumbuhan jumlah investor, menjadi fokus lain yang menjadi perhatian KSEI. Pada periode ini, jumlah investor pasar modal Indonesia dengan mengacu pada jumlah Single Investor Identification (SID) yang tercatat di KSEI, merangkak tipis sebesar 0,74%.
Namun, secara keseluruhan, jumlah ini secara konsisten terus mengalami peningkatan sejak periode triwulan I, mengikuti tren kenaikan jumlah Sub Rekening Efek yang naik 0,55% dibanding periode sebelumnya dan Login ke Fasilitas AKSes (Acuan Kepemilikan Sekuritas) yang naik 3,58%.
(gpr)