IHSG Berpotensi Menguji Resistance 5.107
A
A
A
JAKARTA - Indeks Harga Saham Gabungan (IHSG) pada perdagangan hari keempat pekan ini diperkirakan masih memiliki potensi untuk melanjutkan kenaikan dan coba menguji resistance di 5.107.
Analis Teknikal Mandiri Sekuritas Ayyi Achmad Hidayah menilai, IHSG masih diperdagangkan di atas EMA 200 hari. Indeks bergerak menguat untuk kemudian ditutup pada level 5.074 atau naik 0,89% pada perdagangan kemarin.
"Pada perdagangan hari ini, IHSG masih berpotensi menguat dan coba menguji resistance terdekat di 5.107 serta support di 5.015," kata dia, Kamis (23/10/2014).
Sementara sentimen dari luar cenderung menekan IHSG. Pasar saham Amerika Serikat (AS) ditutup berbalik melemah seiring adanya aksi ambil untung dan rilis data inflasi Paman Sam tersebut. Koreksi dialami oleh indeks Dow Jones Industrial Avg sebesar 0,92% dan indeks S&P 500 sebesar 0,73%.
Dari pasar Asia, pergerakan pasar saham dipengaruhi oleh pelemahan bursa global. Koreksi pasar saham Asia ditunjukkan oleh indeks Nikkei 225 di Jepang sebesar 0,74% dan indeks KOSPI Composite di Korea Selatan yang turun 0,18%.
Sementara harga kontrak berjangka (futures) komoditas juga terkoreksi. Harga minyak mentah WTI turun 0,04% ke level USD80,49 per barel. Sedangkan harga emas Comex terkoreksi 0,26% ke posisi
USD1.242,30 per ons.
Dari dalam negeri, Presiden Joko Widodo kembali menunda pengumuman kabinetnya setelah Komisi Pemberantasan Korupsi (KPK) kabarnya belum merespons daftar nama yang disodorkan untuk menggantikan delapan nama calon menteri yang dicap terindikasi korupsi.
Di samping itu, penundaan juga terjadi karena Joko Widodo menunggu pertimbangan Dewan Perwakilan Rakyat (DPR). Sesuai aturan, perubahan nomenklatur kabinet yang akan diusungnya harus mendapat pertimbangan DPR. Hingga kini, belum diketahui secara pasti kapan Joko Widodo akan mengumumkan kabinet
pemerintahannya.
Analis Teknikal Mandiri Sekuritas Ayyi Achmad Hidayah menilai, IHSG masih diperdagangkan di atas EMA 200 hari. Indeks bergerak menguat untuk kemudian ditutup pada level 5.074 atau naik 0,89% pada perdagangan kemarin.
"Pada perdagangan hari ini, IHSG masih berpotensi menguat dan coba menguji resistance terdekat di 5.107 serta support di 5.015," kata dia, Kamis (23/10/2014).
Sementara sentimen dari luar cenderung menekan IHSG. Pasar saham Amerika Serikat (AS) ditutup berbalik melemah seiring adanya aksi ambil untung dan rilis data inflasi Paman Sam tersebut. Koreksi dialami oleh indeks Dow Jones Industrial Avg sebesar 0,92% dan indeks S&P 500 sebesar 0,73%.
Dari pasar Asia, pergerakan pasar saham dipengaruhi oleh pelemahan bursa global. Koreksi pasar saham Asia ditunjukkan oleh indeks Nikkei 225 di Jepang sebesar 0,74% dan indeks KOSPI Composite di Korea Selatan yang turun 0,18%.
Sementara harga kontrak berjangka (futures) komoditas juga terkoreksi. Harga minyak mentah WTI turun 0,04% ke level USD80,49 per barel. Sedangkan harga emas Comex terkoreksi 0,26% ke posisi
USD1.242,30 per ons.
Dari dalam negeri, Presiden Joko Widodo kembali menunda pengumuman kabinetnya setelah Komisi Pemberantasan Korupsi (KPK) kabarnya belum merespons daftar nama yang disodorkan untuk menggantikan delapan nama calon menteri yang dicap terindikasi korupsi.
Di samping itu, penundaan juga terjadi karena Joko Widodo menunggu pertimbangan Dewan Perwakilan Rakyat (DPR). Sesuai aturan, perubahan nomenklatur kabinet yang akan diusungnya harus mendapat pertimbangan DPR. Hingga kini, belum diketahui secara pasti kapan Joko Widodo akan mengumumkan kabinet
pemerintahannya.
(rna)