Phapros Raih Sertifikasi ISO 17025
A
A
A
SEMARANG - PT Phapros mendapatkan sertifikasi ISO 17025 dari komite akreditasi nasional, karena berhasil meningkatkan kemampuan melakukan kalibrasi secara internal, untuk beberapa parameter (massa, tekanan, dimensi, kelembaban dan suhu).
Direktur Utama PT Phapros Iswanto mengatakan, kalibarasi sangat esensial dalam proses pembuatan obat, untuk memastikan bahwa peralatan ukur dan uji yang digunakan sudah akurat yaitu dengan kalibrasi.
Pihaknya berharap, dengan diraihnya sertifikasi akereditasi ISO 17025 ini akan disosialisasikan ke calon pelanggan, sehingga laboratorium kalibrasi PT Phapros bisa menerima pelanggan untuk kalibrasi.
"Ke depan kemampuan ini dapat menjadi peluang bagi perusahaan untuk menerima jasa kalibrasi dari pihak lain, sehingga menjadi profit center bagi perusahaan," katanya usai menerima sertifikat ISO 17025 di pabrik Phapros, Semarang, Selasa (28/10/2014).
Dia mengungkapkan, keberhasilan perushaan memperoleh sertifikan laboratorium kalibrasi tersebut menambah deretan sertifikat yang telah diterima sebelumnya. Di antarnya Sertifikat CPOB pada 1990 serta perolehan sertifikat ISO 9001 pada 1999, Sertfikat ISO 14001, pada 2001 yang telah ditingkatkan menjadi ISO 14001:2004 dan sertifikat OHSAS 18001.:2007 pada 2010.
Di tengah tuntutan persaingan di industri farmasi, anak perusahaan PT Rajawali Nusantara Indonesia (RNI) ini terus berusaha mengembangkan produk sendiri yang didudukung riset multisenter yang terpadu.
"Dari hasil pengembangan, telah terbukti menjadikan Phapros pelopor dibidang fitofarma melalui kompetensi dan keunggulan komparatif obat-obatan alami, yang dikembangkan di bawah naungan divisi agromed atau herbal," jelas Iswanto.
Ke depan, kata dia, PT Phapros berencana melakukan kerja sama dan diversifikasi produk. Dalam lima tahun ke depan, Phapros akan mengembangkan produk implan, biosimiliar, hingga herbal.
"Diversifikasi produk lain adalah memproduksi stem cell. Potensi pasar stem cell masih besar, karena produsen lokal masih minim, sementara di pasar global sudah sangat berkembang," pungkasnya.
Direktur Utama PT Phapros Iswanto mengatakan, kalibarasi sangat esensial dalam proses pembuatan obat, untuk memastikan bahwa peralatan ukur dan uji yang digunakan sudah akurat yaitu dengan kalibrasi.
Pihaknya berharap, dengan diraihnya sertifikasi akereditasi ISO 17025 ini akan disosialisasikan ke calon pelanggan, sehingga laboratorium kalibrasi PT Phapros bisa menerima pelanggan untuk kalibrasi.
"Ke depan kemampuan ini dapat menjadi peluang bagi perusahaan untuk menerima jasa kalibrasi dari pihak lain, sehingga menjadi profit center bagi perusahaan," katanya usai menerima sertifikat ISO 17025 di pabrik Phapros, Semarang, Selasa (28/10/2014).
Dia mengungkapkan, keberhasilan perushaan memperoleh sertifikan laboratorium kalibrasi tersebut menambah deretan sertifikat yang telah diterima sebelumnya. Di antarnya Sertifikat CPOB pada 1990 serta perolehan sertifikat ISO 9001 pada 1999, Sertfikat ISO 14001, pada 2001 yang telah ditingkatkan menjadi ISO 14001:2004 dan sertifikat OHSAS 18001.:2007 pada 2010.
Di tengah tuntutan persaingan di industri farmasi, anak perusahaan PT Rajawali Nusantara Indonesia (RNI) ini terus berusaha mengembangkan produk sendiri yang didudukung riset multisenter yang terpadu.
"Dari hasil pengembangan, telah terbukti menjadikan Phapros pelopor dibidang fitofarma melalui kompetensi dan keunggulan komparatif obat-obatan alami, yang dikembangkan di bawah naungan divisi agromed atau herbal," jelas Iswanto.
Ke depan, kata dia, PT Phapros berencana melakukan kerja sama dan diversifikasi produk. Dalam lima tahun ke depan, Phapros akan mengembangkan produk implan, biosimiliar, hingga herbal.
"Diversifikasi produk lain adalah memproduksi stem cell. Potensi pasar stem cell masih besar, karena produsen lokal masih minim, sementara di pasar global sudah sangat berkembang," pungkasnya.
(izz)