Penjualan Rumah Mewah Tak Terpengaruh Kenaikan BBM
A
A
A
SEMARANG - Kalangan pengembang perumahan mewah tidak mengkhawatirkan dampak rencana pemerintah menaikan harga BBM bersubsidi meskipun, bakal berpengaruh terhadap kenaikan harga rumah.
Para pengembang melihat, para pembeli rumah khususnya rumah mewah tidak begitu mempersoalkan kenaikan harga rumah, karena memang pembelinya memiliki sekmentasi tersendiri yakni menengah ke atas.
”Jika melihat karakteristik para calon pembeli rumah tipe mewah sebetulnya mereka tidak terpengaruh terhadap kenaikan harga jual rumah,” kata Wakil Ketua Bidang Perbankan, Pembiayaan, dan Pasar Modal DPD Real Estate Indonesia (REI) Jateng Wibowo Tedjosukmono, Senin (3/11/2014).
Dia mengaku, kenaikan harga rumah tidak akan dapat dihindari. Namun berapa besarannya, Dia belum bisa memastikan. Mengingat kenaikan harga rumah selain dipengaruhi oleh kenaikan BBM juga dipengaruhi fluktuasi rupiah terhadap dolar.
“Fluktuasi rupiah juga pengaruh karena bahan bangunan untuk rumah mewah ada beberapa yang diimpor,” katanya.
Dikatakannya, saat ini para pengembang rumah mewah, masih fokus menghabiskan stok rumah mewah yang sudah dibangun sejak sebelum pelaksanaan pemilu lalu. jika stok sudah habis baru kemudian akan menghitung kenaikan harga jual.
Meskipun segmentasi pembeli rumah mewah berasal dari kalangan menengah atas, pihaknya berupaya untuk tetap berhitung secara cermat saat memutuskan berapa besar kenaikan tersebut.
Sementara itu Ketua REI Jateng Bidang Tata Ruang dan Lingkungan, Djoko Santoso mengatakan, jika pemerintah jadi menaikkan harga BBM antara Rp1.500 hingga Rp2.500 per liter, maka kenaikan harga property dapat mencapai 20 persen.
Namun demikian kenaikan harga rumah sendiri juga akan dilakukan bertahap oleh pengembang, untuk menjaga daya beli masyarakat.
Djoko mengatakan, hingga pertengahan tahun ini, para pengembang perumahan telah menaikkan harga jual rumah sebesar 5 persen. Diprediksi harga rumah hingga akhir tahun 2014 nanti harga properti akan naik hingga 10%, yang merupakan kenaikan wajar yang selalu terjadi setiap tahunnya. ”Kenaikan harga tidak bisa dihindari kalau memang ada kenaikan BBM,” katanya.
Para pengembang melihat, para pembeli rumah khususnya rumah mewah tidak begitu mempersoalkan kenaikan harga rumah, karena memang pembelinya memiliki sekmentasi tersendiri yakni menengah ke atas.
”Jika melihat karakteristik para calon pembeli rumah tipe mewah sebetulnya mereka tidak terpengaruh terhadap kenaikan harga jual rumah,” kata Wakil Ketua Bidang Perbankan, Pembiayaan, dan Pasar Modal DPD Real Estate Indonesia (REI) Jateng Wibowo Tedjosukmono, Senin (3/11/2014).
Dia mengaku, kenaikan harga rumah tidak akan dapat dihindari. Namun berapa besarannya, Dia belum bisa memastikan. Mengingat kenaikan harga rumah selain dipengaruhi oleh kenaikan BBM juga dipengaruhi fluktuasi rupiah terhadap dolar.
“Fluktuasi rupiah juga pengaruh karena bahan bangunan untuk rumah mewah ada beberapa yang diimpor,” katanya.
Dikatakannya, saat ini para pengembang rumah mewah, masih fokus menghabiskan stok rumah mewah yang sudah dibangun sejak sebelum pelaksanaan pemilu lalu. jika stok sudah habis baru kemudian akan menghitung kenaikan harga jual.
Meskipun segmentasi pembeli rumah mewah berasal dari kalangan menengah atas, pihaknya berupaya untuk tetap berhitung secara cermat saat memutuskan berapa besar kenaikan tersebut.
Sementara itu Ketua REI Jateng Bidang Tata Ruang dan Lingkungan, Djoko Santoso mengatakan, jika pemerintah jadi menaikkan harga BBM antara Rp1.500 hingga Rp2.500 per liter, maka kenaikan harga property dapat mencapai 20 persen.
Namun demikian kenaikan harga rumah sendiri juga akan dilakukan bertahap oleh pengembang, untuk menjaga daya beli masyarakat.
Djoko mengatakan, hingga pertengahan tahun ini, para pengembang perumahan telah menaikkan harga jual rumah sebesar 5 persen. Diprediksi harga rumah hingga akhir tahun 2014 nanti harga properti akan naik hingga 10%, yang merupakan kenaikan wajar yang selalu terjadi setiap tahunnya. ”Kenaikan harga tidak bisa dihindari kalau memang ada kenaikan BBM,” katanya.
(gpr)