Positifnya Bursa Global Berpotensi Tahan Koreksi IHSG

JAKARTA - Indeks Harga Saham Gabungan (IHSG) pada perdagangan hari keempat pekan ini diprediksi berpotensi melanjutkan pelemahan karena sentimen dari melemahnya data makroekonomi dalam negeri, namun menguatnya bursa global diharapkan dapat menahan koreksi tersebut.

Kepala Riset Woori Korindo Securities Indonesia Reza Priyambada mengatakan, IHSG membentuk pola spinning dekati middle bollinger band (MBB). MACD bergerak datar dengan histogram positif yang menurun. RSI, Stochastic, dan William’s %R cenderung turun tipis.

IHSG kemarin gagal mendekati target resisten 5.098-5.112 dan sempat berada di bawah target support 5.055-5.078 meskipun berakhir di target support tersebut. Potensi IHSG untuk bergerak positif terhambat oleh rilis data-data ekonomi makro yang melemah.

"Laju IHSG berpotensi kembali mengalami pelemahan seiring masih adanya imbas rilis tersebut. Akan tetapi, kami harapkan laju bursa saham global yang positif, sehingga dapat menahan pelemahan IHSG," kata dia, Kamis (6/11/2014).

Dia memperdiksi, IHSG hari ini akan berada pada rentang support 5.048-5.054 dan resisten 5.076-5.093.

Sementara kemarin, rilis Badan Pusat Statistik (BPS) yang berada di bawah estimasi membuat laju IHSG berbalik melemah setelah di awal sesi mengalami rebound. Awalnya Woori memperkirakan pertumbuhan ekonomi akan berada di kisaran 5,07%-5,13%.

Pelaku pasar pun cenderung melakukan aksi profit taking. Masih variatifnya laju bursa saham Asia yang dibarengi dengan nett sell asing dari nett sell Rp196,8 miliar menjadi nett sell Rp377,13 miliar berimbas pada pelemahan laju IHSG. Di sisi lain, penguatan pada rupiah kurang mampu memberikan sentiment positif.